Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Ketika semuanya telah dikembangkan di Jepang, kami akan mencobanya di lintasan milik kami dan tentunya kadang-kadang juga di Motegi," sambungnya.
Lin Jarvis lantas memberikan alasan kenapa Yamaha tidak mau lagi bekerja sama dengan Jonas Folger yang baru setahun menjadi test rider.
Jarvis menyebut bahwa selama beberapa masalah timbul meski Folger mempunyai pengalaman membalap dengan motor M1 sebelumnya.
"Sulit untuk membandingkan informasi yang sama, umpan balik yang sama, interpretasi yang sama karena metode dan prosedur kerja yang berbeda," ucapnya lagi.
Baca Juga: Bikin Baju Mahal, Wilder Pakai Cuman Sebentar! Harganya Ternyata Mahal
Untuk itulah, pada musim depan, Yamaha tidak akan bergantung lagi pada tes rider Eropa.
Meskipun saat ini, mereka sendiri mengaku sulit menemukan pembalap yang cepat untuk membantu mereka dalam mengembangkan proyek ini.
"Tidak ada lagi tim penguji Eropa dan Jepang, kami membutuhkan seorang pembalap yang cepat, dan mampu memberi kami umpan balik yang tepat," ungkap Jarvis.
"Kami tahu program test rider kami dan berharap mendapatkan pembalap yang cepat sesegera mungkin."
Baca Juga: Hadapi F1 2020, Williams Rekrut Atlet yang Pernah Tabrak Pembalap Indonesia