Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sesi balapan memang memberikan tantangan lebih besar daripada latihan atau kualifikasi. Pembalap tak hanya dituntut cepat melainkan juga cermat.
Quartararo pun menyadari hal itu. Untungnya, dia telah mempelajari banyak amunisi yang diperlukan untuk membuang status sebagai pembalap hari Sabtu.
Pernyataan itu disampaikan pembalap yang baru genap berusia 20 tahun pada 20 April silam dalam interviu yang diunggah tim Petronas Yamaha SRT di Youtube.
"Saya belajar banyak soal bagaimana menghemat ban, mengendarai motor dengan tangki penuh atau kosong, menggunakan mapping," kata Quartararo.
"Mengagumkan bisa mengendarai motor semacam ini, tetapi tidak mudah untuk menjelaskan semuanya tentu saja," ucapnya menambahkan.
Baca Juga: Mengenal Iker Lecuona, Titisan Fabio Quartararo dengan Skill Marc Marquez
Quartararo sendiri digadang-gadang menjadi pembalap yang bersinar pada musim depan. Beberapa pihak pun tidak ragu menjadikannya sebagai rival terkuat Marquez.
Akan tetapi, tentu saja bersaing dengan Marquez memerlukan konsistensi yang tinggi. Termasuk sepanjang akhir pekan balapan MotoGP.
"Tahun depan saya ingin tampil lebih baik dalam balapan, karena kami tahu bahwa kami sangat cepat ketika kualifikasi," ucap Quartararo menutup.
Baca Juga: Derita Tiada Akhir, Marquez Alami Cedera Bahu Kanan Setelah Bahu Kiri Tahun Lalu
View this post on InstagramAyo Indonesia! . #seagames2019 #timnasday #gridnetwork
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on