Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Saat angkatan clean and jerk kedua, saya sempat terjatuh. Saat itu, lututnya agak sedikit berasa dan goyang. Jadi, saya tidak mau memaksakan. Dalam sebulan terakhir, saya mengalami cedera lutut kanan dan kiri dan sempat tidak bisa latihan," tutur Deni.
"Saya selanjutnya koordinasi dengan pelatih. Sekarang kondisinya lebih baik dan tadi lumayan ada sedikit berasa," aku Deni.
Bagi Deni, ini medali emas ketiga pada SEA Games setelah SEA Games Myanmar 2013 dan SEA Games Malaysia 2017.
"Alhamdulillah bisa mempertahankan, tadi dari pak Djoko (Pramono, Waketum PB PABBSI) bilang ini prakualifikasi Olimpiade. Jadi, jauh harus lebih baik daripada kejuaraan dunia dan Alhamdulillah bisa," ucap Deni.
"Semoga poin saya bisa bertambah karena kalau masuk pra kualifikasi Olimpiade harus delapan besar dunia.
Baca Juga: SEA Games 2019 - Edgar Xavier, 2 Emas, dan Wafatnya Sang Ayah
Pelatih Kepala timnas Angkat Besi Indonesia, Dirdja Wihardja mengatakan bahwa medali emas yang didapat Deni sudah sesuai prediksi.
Sebelumnya, merupakan emas ketiga dari tim Angkat Besi setelah sebelumnya Windy Cantika Aisyah (49 kg putri) dan Eko Yuli Irawan (61 kg putra).
"Meski sudah meraih 3 emas, cabang olahraga angkat besi masih berpeluang menambah perolehan medali emas bagi Kontingen Indonesia.
Indonesia masih menurunkan dua lifter lagi pada hari terakhir pertandingan cabor angkat besi, Rabu (3/12/2019) yaitu Tsabitha (kelas 71 kg putri) dan Abdullah Rahmat (kelas 73 kg putra).
Tambahan pundi-pundi medali emas berasal dari Abdullah Rahmat di kelas 73 kg putra.