Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih timnas U-22 Myanmar, Velizar Popov, menilai pemenang dari SEA Games 2019 adalah timnya kendati hanya meraih medali perunggu.
Timnas U-22 Myanmar berhasil meraih medali perunggu dari cabang sepak bola SEA Games 2019.
Capaian itu ditorehkan setelah melewati laga sengit melawan Kamboja dalam laga perebutan tempat ketiga di Stadion Rizal Memorial, Selasa (10/12/2019).
Kedua tim bermain imbang 2-2 dalam waktu normal sehingga pemenang harus ditentukan lewat adu penalti.
Di babak adu penalti, Myanmar berhasil memastikan diri jadi pemenang setelah tendangan eksekutor terakhir Kamboja, Sokpheng Keo, membentur tiang gawang dan tidak berbuah gol.
Baca Juga: Siasat PSS Sleman Akali Kebugaran Pemain di Tengah Jadwal Padat
Skor 5-4 menjadi hasil akhir untuk memastikan kemenangan Myanmar.
Kendati hanya meraih medali perunggu, pelatih timnas U-22 Myanmar, Velizar Popov, menyebut bahwa timnya merupakan pemenang sebenarnya di ajang SEA Games 2019.
Pernyataan Velizar bukan dilandaskan pada peringkat dan capaian medali, melainkan pada kualitas permainan yang ditunjukkan di lapangan.
"Di dalam hati dan pikiran saya, para pemain Myanmar adalah pemenang dalam turnamen ini," tutur Velizar dilansir Bolasport.com dari Zing.
"Saya tidak bicara tentang hasil, tapi coba lihat permainan kami di lapangan," ucapnya lagi dalam konferensi pers seusai laga.
Velizar Popov lantas membanggakan capaian medali yang berhasil diraih timnya dalam SEA Games tahun ini.
Pasalnya, dikatakan Velizar, timnas U-22 Myanmar datang ke Filipina tanpa didukung kepercayaan publik Myanmar terhadap performa mereka.
"Myanmar datang ke turnamen ini tanpa kepercayaan pendukung, tidak ada satu pun rakyat Myanmar yang percaya kami bisa memenangkan medali," ucap Velizar.
Baca Juga: Update Hasil Medali SEA Games 2019 - Indonesia Masih di Empat Besar
"Namun, kami berhasil menunjukkan hasilnya. Myanmar jadi juara grup dan lolos ke semifinal," ujarnya lagi.
Capaian ini merupakan perkembangan pesat bagi sepak bola Myanmar di bawah arahan Velizar Popov.
Pasalnya, pelatih 43 tahun itu baru didapuk menjadi pelatih timnas U-22 Myanmar pada awal 2019.
"Kami masih di bawah Indonesia dan Vietnam tapi kami berkembang pesat hanya dalam waktu beberapa bulan saja," tutur Velizar.
Baca Juga: Bukan Mbappe, Zidane Korbankan Vinicius demi Pemain Murah Senyum
"Para pemain sudah berubah banyak terutama dalam hal motivasi ketika bertanding, kondisi mental, dan juga fisik.
"SEA Games kali ini sangat sengit tapi para pemain sudah menunjukkan perubahan yang signifikan dalam hal taktik. Semoga sebagian dari mereka bisa masuk ke timnas senior (Myanmar)," katanya mengakhiri.
Medali perunggu yang didapatkan timnas U-22 Myanmar menjadi sebuah remedi atas hasil yang didapatkan di SEA Games dua tahun lalu.
Pada SEA Games 2017, Myanmar gagal mendapat medali dari cabang sepak bola setelah dikalahkan Indonesia 1-3 di laga perebutan tempat ketiga.