Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Hasilnya sempat mengesankan dengan start kemenangan 4-0 atas Chelsea di pekan pembuka Liga Inggris.
Hanya, kelesuan berikut terjadi yang ditandai kesulitan klub menang, sukar mencetak gol, dan mendekati zona degradasi.
Ole Gunnar Solskjaer at Manchester United:
• 55 games
• 29 wins
• 12 draws
• 14 losses
• 52.73% win rate
• 94 goals scored
• 63 goals concededI have been tough on Ole & think he isn't the right man but nothing will excite me more than him succeeding & proving me wrong. pic.twitter.com/xuTPRU0rjC
— ????™ (@TheFergusonEra) December 19, 2019
Isu pemecatan tak berhenti berembus. Kebijakan pemilihan pemain dan taktik disorot tajam.
Dalam 17 partai Liga Inggris musim ini, rapor Solskjaer bahkan lebih buruk daripada 17 partai Mourinho saat dipecat Man United.
Baca Juga: Ole Gunnar Solskjaer Lebih Jelek dari Saat Jose Mourinho Dipecat Manchester United
Setan Merah seperti tak mengalami perkembangan berarti karena kini berada di peringkat keenam klasemen.
Ya, lagi-lagi sama dengan posisinya saat ditinggalkan Mou setahun lalu.
Namun, di balik itu semua tetap terselip hal positif dari rezim Solskjaer selain meningkatnya gairah dan performa pemain-pemain jebolan akademi klub.
After their first year in charge:
Jürgen Klopp at Liverpool:
• 30W 19D 13L [49.2% win rate]Mauricio Pochettino at Spurs:
• 29W 13D 17L [49.2% win rate]Ole Gunnar Solskjaer at #MUFC:
— ً (@utdrobbo) December 19, 2019
• 29W 12D 14L [52.7% win rate] pic.twitter.com/cVbieY3DyU
Ternyata secara keseluruhan, Solskjaer memiliki rasio kemenangan lebih baik daripada Juergen Klopp (Liverpool) dan Mauricio Pochettino (Tottenham) di tahun pertamanya bersama klub masing-masing.
Rapor Solskjaer adalah meraih 29 kemenangan dari 55 partai (52,7% menang).
Sementara itu, Klopp mencatat rasio kemenangan 49,2 persen di tahun pertama bareng Liverpool dan Pochettino di angka yang sama saat di Spurs.
Apakah ini bukti Man United harus sabar dan tetap memercayakan kendali di tangan Ole?