Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
6. Kunvalut Vitidsarn (Thailand) - 18 tahun
Kunvalut Vitidsarn memperkenalkan dirinya kepada dunia bulu tangkis dengan cara yang sama seperti seniornya, Ratchanok Intanon.
Prestasi menakjubkan ala Intanon dibukukan Vitidsarn dengan memenangi Kejuaraan Dunia Junior sebanyak tiga kali secara beruntun pada 2017-2019.
Kelas Vitidsarn pun tampaknya bukan lagi turnamen junior setelah dia hampir selalu berhasil menjadi juara.
Pemain asal Bangkok ini telah dipercaya turun di ajang World Tour. Babak perempat final menjadi pencapaian Vitidsarn dalam turnamen terakhirnya, Syed Modi Super 300.
| Surely a potential All England champion of the future?
Kunlavut Vitidsarn secured his third () @bwfmedia Junior World Championship title with a resounding win of Christo Popov!
Will he become the first ???????? Men's Singles champ? pic.twitter.com/oKHwEfsESB
— Yonex All England Badminton Championships (@YonexAllEngland) October 14, 2019
7. Lin Fangling (China) - 18 tahun
Sektor ganda menjadi spesialiasi Lin Fang Ling. Itu dibuktikan dengan prestasinya menjadi juara di nomor ganda putri dan ganda campuran pada Kejuaraan Dunia Junior 2019.
Lin Fangling mengikuti jejak Chen Qingchen yang mampu menyabet gelar juara dalam dua nomor ganda pada ajang Kejuaraan Dunia Junior.
Fangling sendiri tidak menjadikan Chen atau pemain ganda lain sebagai idolanya, melainkan mantan tunggal putra nomor satu dunia, Lin Dan.
(BAJC Finals) First Match Feng Yan Zhe /Lin Fang Ling (CHN) Vs. Leo Rolly Carnando / Indah Cahya Sari Jamil (INA)
Who will be the next Champions! pic.twitter.com/6vZOSkj0kL
— Badminton Asia (@Badminton_Asia) July 28, 2019
Baca Juga: Melihat Hubungan 'Putus-Nyambung' Hendra Setiawan dan Pelatnas PBSI