Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mantan pebulu tangkis tunggal putri China, Li Xue Rui, sudah resmi gantung raket pada Oktober 2019.
Li Xue Rui resmi pensiun setelah mengikuti Korea Open 2019 setelah sebelumnya berjuang dari pemulihan cedera.
Setelah merebut keping medali emas Olimpiade London 2012, perempuan berusia 28 tahun itu meraih medali perak pada Kejuaraan Dunia 2013 dan 2014.
Namun, cedera dialami Li saat semifinal Olimpiade Rio 2016 ketika melawan Carolina Marin (Spanyol).
Li mengalami cedera berat yakni cedera ACL (Anterior Cruciate Ligament) di lutut.
Cedera ACL ini membuat Li rehat sejenak dari turnamen internasional selama dua tahun
"Saya benar-benar tidak tahu apa yang terjadi saat itu," aku Li dikutip BolaSport.com dari Sina Sports.
"Saya tiba-tiba saja tidak bisa bergerak setelah mendaratkan kaki saya sehabis jumping smash. Saya jadi tidak berani menggerakkan kaki saya sama sekali. Saya tidak mengira kalau cederanya akan separah itu," ucap Li.
Li baru kembali berkompetisi pada 2018 dan tetap bermimpi tampil pada Olimpiade Tokyo 2020.
Pada 2018, dia meraih empat gelar juara yaitu China Masters 2018, US Open 2018, Canada Open 2018, dan Korea Masters 2018.
Baca Juga: Chen Long Akui Alami Kekalahan Terburuk pada 2019
Namun, persaingan sektor tunggal putri dunia yang semakin ketat membuat dia mengurungkan niatnya tersebut.
"Kenapa saya baru pensiun setelah tiga tahun cedera? Awalnya saya masih ingin tampil pada Olimpiade Tokyo 2020. Jadi saya waktu itu terus berusaha untuk memenuhi tujuan saya tersebut," kata Li.
Namun pada 2019, Li hanya sekali menembus final pada New Zealand Open. Li harus mengakui keunggulan An Se-young (Korea Selatan).
Selanjutnya, perjalanan Li kerapkali terhenti pada babak 32 besar.
"Sebenarnya cedera saya sudah sembuh, tetapi persaingan sekarang membutuhkan pergerakan yang lebih lincah dengan level lebih tinggi, khususnya di bagian kaki," ucap Li.
"Sekarang kemampuan pergerakkan kaki saya sudah tidak begitu bagus jika dibandingkan dengan sebelum cedera, penurunannya sangat drastis," ujar Li.
Setelah resmi pensiun dari dunia bulu tangkis, Li Xue Rui sendiri masih memiliki impian membuat bulu tangkis di kampung halamannya, Chongqing, semakin maju.
"Bulu tangkis itu bagian dari hidup saya. Meski sekarang saya tidak lagi bermain, saya berharap saya bisa kembali ke Chongqing dengan membawa efek positif, berkontribusi untuk kemajuan bulu tangkis di Chongqing," ucapnya lagi.
Li pada masa jayanya adalah satu dari tiga pebulu tangkis tunggal putri Negeri Tirai Bambu yang disegani.
Pada 2010-2014, tunggal putri China mendominasi peta perbulu tangkisan dunia.
Selain Li, ada Wang Yi Han dan Wang Shi Xian.
Ketiga pemain itu bahkan sempat berurutan menduduki peringkat 1-3 dunia. Puncak karier Li terjadi pada 2011-2014.