Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

3 Petarung yang Sukses Populerkan MMA Selama Satu Dekade, Tidak Ada Khabib Nurmagomedov

By Fauzi Handoko Arif - Selasa, 31 Desember 2019 | 21:15 WIB
Khabib Nurmagomedov (kiri) dan Tony Ferguson (kanan). (twitter.com/MMAFighting)

BOLASPORT.COM - Media olahraga ESPN memilih tiga atlet tarung bebas (MMA) yang dianggap membawa dampak besar selama satu dekade terakhir.

Ada petarung yang mampu menemukan kesuksesan di Octagon serta menorehkan catatan tak terkalahkan seperti Khabib Nurmagomedov.

Sayangnya, Khabib Nurmagomedov tidak dianggap sukses memajukan nama besar MMA seperti ketiga petarung ini.

Sebab nama Khabib Nurmagomedov baru dikenal hebat dan kuat setelah bertanding dengan salah satu pemain yang bakal disebut nantinya.

Ketiga atlet ini bukannya tidak pernah kalah.

Kendati pernah dikalahkan, pesona dan kharisma mereka sebagai membuat MMA, khususnya UFC, kian dikagumi masyarakat.

Tiga jurnalis ESPN: Brett Okamoto, Jeff Wagenheim, dan Marc Raimondi memilih tiga atlet yang paling berpengaruh selama satu dekade terakhir.

Berikut tiga petarung yang dianggap memberi dampak besar bagi kemajuan MMA selama satu dekade ini:

Baca Juga: Frustrasi dengan Laga Wajib, Promotor Minta Anthony Joshua Legawa Lepas Gelar Juara

1. Conor McGregor

TWITTER.COM/MMAFIGHTING
Khabib Nurmagomedov (kiri) dan Conor McGregor (kanan) saat konferensi pers jelang UFC229.

Conor McGregor ini secara tidak langsung ikut meroketkan nama Khabib Nurmagomedov baru-baru ini.

Ya, usai mengalahkan McGregor di UFC 229, Minggu (7/10/2018), nama petarung asal Dagestan berusia 31 tahun naik daun dan menjadi salah satu primadona.

Kendati diwarnai kontroversi, Nurmagomedov menjadi satu contoh kepiawaian McGregor dalam mempromosikan pertarungannya.

Maka sangat lumrah ketika ESPN secara tegas mengatakan bahwa sosok McGregor ini memberi dampak luar biasa pada sejarah MMA dalam satu dekade ini.

Citra yang diberikan petarung Irlandia Utara ini sungguh menguntungkan bagi UFC, baik secara bisnis maupun kompetitif.

Keberhasilan promosi besar-besaran hingga keliling dunia yang dilakukan UFC pada 2015 tidak lepas karena peran dari McGregor.

Nilai merek UFC yang mencapai 4 juta dollar Amerika Serikat (AS) pada tahun 2016, pada dasarnya juga karena McGregor.

Duel tinju melawan Floyd Mayweather juga sulit untuk sukses apabila petarung lain yang bertanding bukan McGregor.

Baca Juga: Promotor Bela Gaya Tarung Anthony Joshua yang Dicibir Deontay Wilder

2. Jon Jones

twitter.com/hxkzedu
Petarung UFC light heavyweight, Jon Jones.

Rekor 13 kemenangan beruntun, terpanjang di ajang UFC, menjadi salah satu alasan kenapa Jon Jones menjadi petarung yang paling disegani.

Jones dideskripsikan sebagai petarung yang dinamis, inovatif, juga komplet. Dia menempati ranking tertinggi dalam daftar petarung terkuat di semua kelas UFC.

Akan tetapi karier pria asal New York itu bukannya tanpa cela.

Masalah doping menjadi kendala terbesar yang dihadapi Jones. Dua kali dia kehilangan gelarnya karena tersandung kasus obat-obatan terlarang.

Meski demkian, pamor Jones tidak meredup.

Langkah UFC memindahkan venue UFC 232 dari Las Vegas ke Los Angeles demi membuat Jones diperbolehkan bertanding tampaknya sudah cukup sebagai bukti.

Jones memegang rekor 27 pertandingan dengan 25 kemenangan. Sisanya, 1 kekalahan akibat didiskualifikasi dan 1 hasil pertandingan dibatalkan akibat doping.

Baca Juga: Lewat Video, CdM Indonesia di Olimpiade 2020 Ucapkan Terima Kasih

3. Ronda Rousey

twitter.com/horsewooman
Ronda Rousey dinilai pantas menjadi pemain yang mampu membawa nama MMA ramah kepada perempuan untuk memulai kariernya sebagai atlet seni bela diri bebas.

Ronda Rousey bisa dibilang menjadi pahlawan yang menaikkan kasta para petarung perempuan di ajang UFC.

Rousey sanggup memanfaatkan aura bintang dan karisma untuk meyakinkan Presiden UFC, Dana White, membuka gerbang untuk para perempuan berkarier sebagai atlet MMA.

Sebagai informasi, sebelum Rousey mengubah pemikirannya, White pernah mengatakan wanita tidak akan pernah bersaing di UFC.

Sejarah pun dicatat Rousey ketika pertarungannya melawan Liz Carmouche menjadi tajuk utama (main event) UFC 157 pada 23 Februari 2013.

Tak hanya berkiprah di dalam oktagon, Rousey melebarkan pamornya ke dunia hiburan.

Wanita bernama lengkap Ronda Jean Rousey itu membintangi beberapa judul film dari Furious 7 sampai Mile 22 ketika dia beradu akting dengan Iko Uwais.

Karier Rousey di UFC telah berakhir selepas kekalahannya dari Amanda Nunes pada Desember 2016. Dia kini hijrah ke ajang WWE.

Baca Juga: Presiden UFC Bantah Penggemar Kecewa Cerrone Jadi Lawan McGregor

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P