Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Oktohari juga akan berkomunikasi dengan pemerintah, termasuk Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) dan Presiden Joko Widodo terkait pembentukan komite khusus persiapan bidding Olimpaide 2032.
Koordinasi dengan pemerintah ini juga terkait pembuatan visibility study yang menjadi persyaratan bidding.
Dalam penyusunan visibility study itu dibutuhkan guidance dari pemerintah. Sebab diperlukan koordinasi lintas kementerian dan lembaga.
"Visibility study ini untuk menunjukkan keseriusan kita menjadi tuan rumah Olimpaide 2032. Kita akan expose fasilitas-fasiitas yang saat ini sudah dimiliki Indonesia dan yang akan kita buat, termasuk fasilitasn latihan tadi," ujar Oktohari.
Baca Juga: Alasan Ketua KOI Percaya Diri Indonesia Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2032
Salah satu klausul penting dalam proses bidding Olimpiade yang ditekankan IOC adalah sustainability sehingga Indonesia harus bisa memastikan setiap fasilitas yang akan dibangun bukan hanya untuk Olimpiade 2032 semata, tetapi juga untuk seterusnya.
"Keputusan tuan rumah Olimpiade 2032 akan dibuat IOC kapan pun, tidak perlu menunggu sampai 2024."
Menurut Oktohari, dalam bidding tuan rumah Olimpaide kali ini tidak lagi menggunakan beauty contest seperti sebelumnnya yang dianggap terlalu banyak mengeluarkan dana.