Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Presiden National Olympic Committee (NOC) Indonesia atau Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari berencana membangun fasilitas latihan kelas dunia sebagai persiapan prestasi atlet saat menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.
Raja Sapta Oktohari mengatakan bahwa saat ini NOC sudah mengincar beberapa lokasi yang bakal dibangun fasilitas latihan tersebut. Lokasinya disebut Oktohari tidak jauh dari Ibu Kota, Jakarta.
"Kami akan koordinasi dengan pemerintah untuk pembangunan fasilitas latihan kelas dunia ini,” kata Raja Sapta Oktohari dalam siaran pers yang diterima BolaSport.com.
Keinginan membangun fasilitas latihan kelas dunia berdasarkan survey yang telah dilakukan Oktohari ke beberapa negara yang sering meraih prestasi gemilang pada ajang Olimpiade sebelumnya. Sebut saja, China, Jepang, Korea Selatan Paris, Prancis, Belanda serta Australia.
"Hasil dari adanya fasilitas latihan itu cukup signifikan buat prestasi atlet. Karena itu, kami juga harus punya dan kami akan wujudkan itu," ucap Oktohari.
Soal dana, Oktohari menyebut pembangunan nanti bisa dilakukan dengan beberapa skema, baik oleh swasta, pemerintah atau PPP (private public partnership).
Baca Juga: Demi Olimpiade 2032, KOI Minta Sistem Peringatan Dini Bencana Dibenahi
"Dalam waktu dekat proses untuk fasilitas latihan ini akan segera dimulai. Kami harus bergerak mulai dari sekarang. Saya harus memastikan fasilitas latihan kelas dunia ini nantinya harus bebas dari banjir karena program latihan atlet tidak boleh terganggu dengan masalah banjir."
Sementara itu, NOC juga bakal meningkatkan intensitas komunikasi dengan International Olympic Committee (IOC) untuk memuluskan proses bidding menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.
Oktohari juga akan berkomunikasi dengan pemerintah, termasuk Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) dan Presiden Joko Widodo terkait pembentukan komite khusus persiapan bidding Olimpaide 2032.
Koordinasi dengan pemerintah ini juga terkait pembuatan visibility study yang menjadi persyaratan bidding.
Dalam penyusunan visibility study itu dibutuhkan guidance dari pemerintah. Sebab diperlukan koordinasi lintas kementerian dan lembaga.
"Visibility study ini untuk menunjukkan keseriusan kita menjadi tuan rumah Olimpaide 2032. Kita akan expose fasilitas-fasiitas yang saat ini sudah dimiliki Indonesia dan yang akan kita buat, termasuk fasilitasn latihan tadi," ujar Oktohari.
Baca Juga: Alasan Ketua KOI Percaya Diri Indonesia Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2032
Salah satu klausul penting dalam proses bidding Olimpiade yang ditekankan IOC adalah sustainability sehingga Indonesia harus bisa memastikan setiap fasilitas yang akan dibangun bukan hanya untuk Olimpiade 2032 semata, tetapi juga untuk seterusnya.
"Keputusan tuan rumah Olimpiade 2032 akan dibuat IOC kapan pun, tidak perlu menunggu sampai 2024."
Menurut Oktohari, dalam bidding tuan rumah Olimpaide kali ini tidak lagi menggunakan beauty contest seperti sebelumnnya yang dianggap terlalu banyak mengeluarkan dana.