Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ketika Greysia/Apriyani Diminta Memilih Berhenti atau Lanjut ke Olimpiade 2020

By Delia Mustikasari - Rabu, 22 Januari 2020 | 17:25 WIB
Pelatih kepala ganda putri Indonesia, Eng Hian, berpose dengan Greysia Polii/Apriyani Rahayu, setelah memastikan medali emas pada SEA Games 2019 di Muntinlupa Sports Center, Manila, Filipina, Desember 2019. (BADMINTON INDONESIA)

Kemenangan ini tampaknya sangat berarti bagi Greysia/Apriyani karena pada tahun lalu ada berbagai kendala yang mereka alami. Mulai dari Greysia yang cedera hingga kendala non-teknis yang sifatnya internal,

"Sampai pada suatu saat saya bilang sama mereka: take it or leave it. Kalau mau lanjut, take it, berubah. Kalau tidak, lupakan saja Olimpiade," aku Eng Hian.

"Ternyata mereka mau berubah. Sejak SEA Games Filipina 2019 saya lihat pertama kalinya mereka mencoba untuk berubah. Di Guangzhou sudah mulai kelihatan, mereka mencoba, komunikasi mereka bagus banget, terbawa sampai pulang, latihan, persiapan ke Malaysia Masters, kebawa terus sampai sekarang."

Peraih medali perunggu pada Olimpiade Athena 2004 tersebut mengaku hanya memberikan ucapan selamat kepada Greysia/Apriyani setelah menjalani laga final Indonesia Masters 2020.

Baca Juga: Thailand Masters 2020 - Shesar Sudah Paham Gaya Main Kidambi Srikanth

"Saya banyak bicara itu justru sebelum pertandingan. Saya ingatkan lagi kalau head to head itu kan 5-0, ini partai final, main di rumah sendiri. Greysia sudah lama mau juara di rumah sendiri. Nggak boleh meremehkan, tapi juga nggak boleh terbebani," tutur Eng Hian.

"Ternyata tidak kejadian. Mereka tegang sekali, lawan mereka lagi di peak performance. Pada final, strategi tidak berjalan karena mereka tegang sekali, semua pola main nggak keluar sama sekali. Kalau bisa menerapkan pola, mainnya nggak akan begitu, seperti di lima pertemuan sebelumnya saja."

Meski begitu, ini merupakan momen yang bagus karena Greysia/Apriyani bisa mengatasi saat berada dalam kondisi tertekan.

"Hal tersebut tidak mudah. Ini yang bikin saya bangga. Yang paling penting adalah dalam kondisi non-teknis begitu, mereka bisa mengatasi," ucap Eng Hian yang akrab disapa dengan Koh Didi ini.

"Apri sampai menangis kan, dia sangat merasakan pressure sekali. Dia tidak bisa lepas sampai gim terakhir. Sampai ada di poin berapa itu yang pukulan dia keluar jauh sekali, itu saking tegangnya. Tapi itu tadi, saya harap ini sudah bagus, jangan sampai turun lagi."

Baca Juga: Jadwal Thailand Masters 2020 - 11 Wakil Indonesia Jalani Babak Pertama, Sabar/Reza Vs Leo/Daniel

Selain Greysia/Apriyani, Indonesia membawa juga mendapat dua titel melalui Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (ganda putra) dan Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra).

Sementara itu, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan meraih posisi runner-up setelah kalah dari Marcus/Kevin.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

COYG.... . #arsenal #ligainggris #premierleague #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P