Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Baca Juga: Pelatih Dukung Pemain Ganda Putri Indonesia Main Rangkap seperti Apriyani
Anthony tercatat menjadi runner-up pada Singapore Open, China Open, Hong Kong Open, dan BWF World Tour Finals 2019.
"Gagal lima kali, setiap orang belajar dari kesalahannya. Malah menurut saya seharusnya enggak boleh gagal sampai lima kali di final karena dia berjuang bukan cuma di 2019," ucap Hendry.
"Tetapi, dia sudah berjuang di level elite sejak 2016. Pada 2019 seharusnya dia sudah memetik hasilnya. Namun, saya tetap bersyukur atas gelar yang sudah diraih Anthony," aku Hendry.
Sementara itu menurut Hendry, Jonatan juga memiliki problem yang kurang lebih sama dengan Anthony.
Pada Indonesia Masters 2020, Jonatan juga dalam kondisi fisik yang tidak seratus persen. Hendry juga mengingatkan bahwa jangan sampai ini terjadi pada Olimpiade nantinya.
Baca Juga: Ketika Greysia/Apriyani Diminta Memilih Berhenti atau Lanjut ke Olimpiade 2020
Hal ini bisa dijadikan pelajaran agar kondisi tak lagi menjadi isu yang sama sebagai penyebab kekalahan.
"Setelah dicek, memang ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan, dikuatkan. Ini bagus supaya dia lebih siap. Bayangkan kalau kejuaraan itu Olimpiade, kan sayang," kata Hendry.
"Sekarang ini jadi pelajaran pada kejuaraan penting terlepas hasilnya menang atau kalah. Yang penting, bukan karena masalah yang sama karena kami sudah coba perbaiki," tutur Hendry.
Saat ini, baik Anthony dan Jonatan akan fokus ke turnamen selanjutnya yaitu Kejuaraan Beregu Asia atau Badminton Asia Team Championships 2020 yang akan berlangsung di Manila, Filipina, pada 11-16 Februari.
View this post on InstagramCOYG.... . #arsenal #ligainggris #premierleague #gridnetwork
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on