Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Persebaya Surabaya pernah menyalakan flare setelah pertandingan berakhir dan tetap mendapatkan sanksi denda dari Komite Disiplin PSSI.
"Menyalakan flare, itu jelas salah jika pertandingan masih berlangsung," ucap Ram Surahman dilansir Bolasport.com dari Tribun Bali.
"Jadi menit ke berapa setelah pertandingan supaya tidak kena denda."
"Pernah setelah 90 menit berakhirnya pertandingan, kami menyalakan flare tapi tetap kena denda," kata Ram Surahman, Minggu (26/1/2020).
Baca Juga: Saksi Mata Sebut Ada Suara Aneh di Mesin Helikopter yang Menewaskan Kobe Bryant
Ram pun berharap PSSI bisa menyediakan regulasi yang lebih mendetail terkait penyalaan flare di area stadion.
Ram juga meminta hal tersebut dibahas secara sungguh-sungguh saat rapat koordinasi perangkat pertandingan (MCM).
"Selama ini setiap MCM tidak ada pembahasan soal ini. Lalu kami kena denda gara-gara flare. Padahal pertandingan sudah selesai," tutur Ram mengakhiri.
Baca Juga: Novak Djokovic Sebut Kobe Bryant adalah Penyemangatnya Saat Alami Cedera
Selama gelaran Liga 1 2019, Arema FC menjadi salah satu tim yang mendapat denda paling banyak akibat penyalaan flare.
Tim berjulukkan Singo Edan itu harus membayar denda mencapai lebih dari Rp 1 milyar karena penyalaan flare saat pertandingan dan sejumlah ulah suporter lainnya.