Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Richard Mainaky Tak Persoalkan Praveen/Melati Kalah, tetapi pada Olimpiade Berbalik

By Wila Wildayanti - Senin, 10 Februari 2020 | 13:50 WIB
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, saat menjalani pertandingan melawan Thom Gicquel/Delphine Delrue pada babak perempat final Indonesia Masters 2020. (BADMINTON INDONESIA)

 

BOLASPORT.COM - Pelatih kepala ganda campuran Indonesia, Richard Mainaky, tak mempermasalahkan pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti kalah lebih dulu asalkan saat Olimpiade Tokyo 2020 keadaannya berbalik.

Sektor ganda campuran Indonesia masih mengalami masa transisi menuju Olimpiade Tokyo 2020 dengan mempersiapkan dua pasangan ganda andalan.

Indonesia sebelumnya memiliki ganda campuran paling ditakuti dalam persaingan bulu tangkis dunia yakni Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir karena sudah meraih berbagai gelar bergengsi, termasuk medali emas Olimpiade Rio 2016.

 

Setelah Liliyana Natsir dan Debby Susanto pensiun, ganda campuran Indonesia yang menjadi tumpuan adalah Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.

Sementara itu, setelah Liliyana resmi gantung raket pada Januari 2019, Tontowi Ahmad sempat dipasangkan dengan Winny Oktavina Kandow dan sekarang menjadi tandem Apriyani Rahayu.

Dengan harapan yang bertumpu kepada kedua pasangan itu, Richard Mainaky hingga saat ini mengaku masih bersabar dengan anak asuhnya yang penampilannya masih naik turun.

"Kami mengikuti ritme latihan mereka. Saya ingat dulu sebelum Olimpiade Rio, Owi/Butet (sapaan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir) sering kalah pada babak pertama hampir tiap tahun. Tetapi, kondisi itu berbalik juga," kata Richard kepada BolaSport.com di pelatnas, Cipayung, Jakarta.

Baca Juga: Pelatih Paksa Hafiz/Gloria Lolos ke Olimpiade Tokyo 2020

"Setelah itu, kami lihat performa Tontowi/Butet terus naik. Nah, kami butuh itu pada Olimpiade nanti agar mereka (Praveen/Melati) bisa berbalik. Saya lima kali melewati Olimpiade selalu berbalik, yang pernah juara, bisa tidak dapat apa-apa."

Meski begitu, Richard mengatakan bahwa terkadang harapannya tidak sesuai. Tetapi, ia berharap Indonesia mampu meloloskan dua pemain menuju Olimpiade Tokyo 2020.