Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Melihat Regulasi Baru Liga 1 2020 Tentang Modifikasi Motif Lapangan

By Muhammad Robbani - Senin, 10 Februari 2020 | 21:15 WIB
Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) adalah salah satu venue dengan lapangan di Indonesia yang perawatannya dilakukan secara baik dan dikerjakan oleh profesional. (MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM)

Seorang pengurus lapangan atau yang biasa disebut groundsman bisa memodifikasi lapangan dengan teknik sederhana hingga yang paling rumit.

Paling umum, adalah menciptakan efek perbedaan warna berbentuk garis dan kotak-kotak yang paling banyak menghiasi lapangan-lapangan di stadion Indonesia.

Biasanya, ada dua teknik umum yang digunakan untuk menciptakan efek itu; yakni dengan dengan cara tradisional dan modern.

Kebanyakan di Indonesia, mempercantik lapangannya dengan cara tradisional atau yang dikenal dengan modifikasi teknik tebal-tipis.

MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM
Suasana Stadion Wibawa Mukti, di Cikarang, Kabupaten Bekasi sesaat sebelum latihan timnas U-19 Indonesia, Senin (13/1/2020).

Teknik tebal-tipis ini dilakukan dengan memotong beberapa sisi rumput demi menghasilkan perbedaan warna lapangan.

Sedangkan teknik refleksi cahaya dilakukan dengan memotong atau mendorong rumput ke arah yang berbeda di sisi-sisi tertentu.

Sesuai namanya, efek refleksi akan tercipta karena perbedaan cara memotong atau mendorong rumput.

Teknik refleksi cahaya disebut modern karena memerlukan peralatan khusus, sedangkan teknik tebal-tipis disebut tradisional karena hanya membutuhkan gunting rumput.

Hasilnya pun berbeda, teknik tebal-tipis berakibat adanya perbedaan ketinggian rumput di beberapa titik.