Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Akurnya dua pembalap beda generasi tersebut semakin kentara ketika Lorenzo pulang ke Yamaha untuk menjadi pembalap penguji pada 2020.
Dalam wawancara yang dilansir BolaSport.com dari The-Race.com, Lorenzo mengakui bahwa relasinya dengan Rossi saat ini merupakan yang terbaik daripada sebelumnya.
"Sulit untuk berteman dengan kompetitor, terutama ketika kami semua adalah seorang pembunuh di MotoGP," ujar Lorenzo.
"Marc adalah seorang pembunuh, Valentino dan saya juga, kami semua ingin menang dan tidak ingin memberikan apapun kepada yang lain."
"Hal itu yang membuat kami sulit untuk berkomunikasi, menghabiskan waktu bersama, atau berempati antara satu dengan yang lain."
"Kami bukannya membenci satu sama lain, tetapi Anda ingin mereka melaju sepelan mungkin dan dapat mengalahkan mereka setiap saat."
"Ketika sesuatu hal yang emosional seperti Sepang pada 2015 terjadi, friksi menimbulkan api dan relasi yang menjadi semakin buruk."
"Saya selalu berkata kepada Valentino, semakin jauh jarak di antara kami semakin bagus relasi yang kami punya, setidaknya sampai sekarang."
"Relasi terbaik yang pernah kami miliki pada masa lalu adalah ketika dia berada di Ducati atau ketika saya yang berada di Ducati."
"Tetapi sekarang hubungan kami semakin dekat daripada sebelumnya, mungkin karena kami memiliki hasrat yang sama untuk melihat Yamaha menang," pungkasnya.
Baca Juga: Cetak Rekor Pribadi di Tes Pramusim, Valentino Rossi Senang Dirinya Belum Habis
Baca Juga: Valentino Rossi Tak Kuat Bikin Tim di MotoGP, Sewa Motor Saja Sudah Habis Rp33 Miliar