Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Menurut laporan Telegraph, Manchester United telah gagal mengidentifikasi penyakit Lukaku dan memutuskan untuk melegonya ke Inter.
Pada akhir musim 2018-2019, Lukaku dikritik penampilannya oleh fans Man United, termasuk Gary Neville akibat berat badannya.
"Saya yakin ini adalah isu kebugaran buat Lukaku. Lihat dia di sisi kotak penalti, dia kelelahan," kata Neville saat mengomentari laga Man United Vs Chelsea.
Akibat masalah pencernaan tersebut, ketajaman Lukaku menurun di musim keduanya bersama Man United.
Pada musim 2017-2018, Lukaku mencetak 27 gol dari 52 laga, sementara pada musim 2018-2019, ia hanya mencatatkan 15 gol dari 45 laga.
Inter Milan mampu mengidentifikasi masalah Lukaku dan membuatkan program penurunan badan hingga 3 kg dalam 12 hari di awal musim.
Baca Juga: Di Balik Laga Persib Bandung VS Barito Putra Ramai Tagar #UnsubscribePersib
Romelu Lukaku reportedly had a malfunctioning digestive system last season, which was unknown to him and Manchester United, it resulted in issues with his weight and fitness.
Inter Milan rectified this problem helping him lose half a stone (3kg/7lbs) in 12 days. pic.twitter.com/qAPnvbGirG
— Footy Accumulators (@FootyAccums) 11 February 2020
Berkat perawatan tersebut, Lukaku bisa tampil lebih tajam hingga saat ini.
Telegraph melaporkan Lukaku juga lebih sering menembak, sering menyentuh dan lebih banyak menciptakan peluang.
"Saya selalu berkata bahwa yang terpenting adalah saya berkontribusi untuk tim. Saya di sini untuk menang, dan saya senang. Sekarang, kami akan bersiap untuk laga selanjutnya," kata Lukaku pasca-laga melawan AC Milan.
"Saya berterima kasih kepada rekan-rekan saya, pelatih dan staf. Saat saya tiba di sini, saya tahu ini liga tersulit bagi striker untuk mencetak gol, tetapi mereka (rekan-rekan) membantu saya membaur," tambahnya.