Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
City dinilai pantas mendapat hukuman dari karena mereka memasukkan informasi yang sama untuk mendapatkan lisensi Premier League dengan informasi yang diberikan kepada UEFA.
Jika Manchester City tetap dinyatakan bersalah oleh Liga karena hal tersebut (meski FFP di Liga Inggris lebih fleksibel), maka hukuman bagi City akan diberlakukan.
Hukuman pengurangan poin menjadi hukuman yang paling mungkin diberikan kepada City bila mereka terbukti melanggar.
Baca Juga: Sumpah Setia Aguero untuk Man City Bisa Hilang Setelah Adanya Hukuman
Barcelona could focus their attention on promising Manchester City players now the English side have a two-season-long Champions League ban. [md] pic.twitter.com/mUHxBt1e27
— barcacentre (@barcacentre) 15 February 2020
???? Manchester City chairman Khaldoon Al Mubarak in 2018:
“I would rather spend 30 million on the 50 best lawyers in the world to sue them [UEFA] for the next 10 years”
It's Man City vs. UEFA & I'm ready for it!
????????????#MCFC pic.twitter.com/QFHd3xgSUc
— Oddschanger (@Oddschanger) 15 February 2020
The Football League (Badan Liga Inggris) memiliki peraturan bila sebuah klub melanggar FFP diwajibkan untuk mengulang lagi dari League Two (Kasta keempat), namun peraturan tersebut tidak berlaku untuk Premier League.
Manchester City saat ini tengah megajukan banding kepada Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) atas hukuman larangan tampil di Liga Champions dua musim ke depan oleh UEFA.
Melalui pernyataan resminya, City mengaku tak terkejut dengan hukuman ini dan menganggap kasus ini dimulai, dikejar dan diputuskan oleh UEFA sendiri.
"Klub selalu mengantisipasi kebutuhan untuk mencari badan independen berimbang yang dapat memproses kasus ini beserta bukti-bukti tak terbantahkan yang mendukung posisi Klub," bunyi pernyataan resmi City.
"Pada Desember 2018, Penyelidik Utama UEFA telah secara umum meninjau hasil akhir proses ini dan sanksi yang akan ia berikan ke Manchester City sebelum penyelidikan apapun dimulai.
"Proses UEFA yang ia awasi secara konsisten bocor dan cacat sehingga hasil yang ia sampaikan kecil kemungkinan untuk diragukan lagi.