Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pun begitu dengan trio legenda balap motor asal Negeri Paman Sam: Kenny Roberts , Kevin Schwantz, dan Wayne Rainey .
Kenny Roberts yang mempopulerkan teknik knee down hanya membela Yamaha pada 1978-1983. Tiga gelar juara diraihnya pada 1978, 1979, 1980.
Persahabatan dengan salah satu mekanik menjadi alasan Roberts betah membalap bagi pabrikan berlogo garpu tala tersebut.
Pemenang satu titel GP500 (1993) Kevin Schwantz juga tak pernah beranjak dari garasi tim Suzuki pada 1986-1995.
Adapun Wayne Rainey cuma membela Yamaha sejak memulai karier pada 1984, memenangi tiga gelar secara beruntun, dan pensiun akibat lumpuh pada 1993.
Baca Juga: Masa Depan Terjamin sampai Indonesia Punya Presiden Baru, Marc Marquez Senang
Pemegang rekor juara dunia terbanyak Giacomo Agostini menjadi salah satu orang yang mendukung ide terus bertahan dengan pabrikan yang sama.
"Tentu saja Anda bisa pindah jika motor Anda tidak lebih bagus dibandingkan pabrikan lain," kata Agostini dalam interviu dengan MotoGP.
"Namun jika motor dan pembalapnya sama-sama bagus maka saya pikir lebih baik untuk terus bersama," imbuh eks rider yang 19 musim tampil bareng MV Agusta.
Baca Juga: Ditanya Relasi dengan Rossi, Lorenzo Ungkap 1 Kalimat yang Selalu Dikatakannya kepada The Doctor
Baca Juga: Andrea Dovizioso: Valentino Rossi Bahkan Tidak Tahu Betapa Kompetitifnya Dia Nanti di MotoGP 2020