Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Marc Marquez Tidak Sendiri, 4 Legenda MotoGP Ini Juga Setia Cuma Bela 1 Pabrikan

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Kamis, 20 Februari 2020 | 20:11 WIB
Pembalap Marc Marquez dan Alex Marquez pada acara peluncuran Produk Baru AHM Honda di Hotel Shangri-La, pada Selasa (4/2/2020). (BOLASPORT.COM/MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH)

BOLASPORT.COM - Marc Marquez menambah masa baktinya bareng Honda. Dia akan tetap menjadi andalan pabrikan asal Tokyo itu hingga tahun 2024.

Honda memberikan kontrak besar kepada Marc Marquez. Kesepakatan selama empat tahun dibubuhkan kedua pihak demi mempertahankan dominasi mereka di MotoGP.

Tim Repsol Honda dan Marc Marquez memang menjadi momok bagi kompetitornya di MotoGP.

Sejak debut di MotoGP pada 2013, Marquez nyaris selalu berhasil membawa gelar juara bagi Repsol Honda. Hanya sekali dia gagal, yaitu pada musim 2015.

Alhasil, dengan kontrak yang berlangsung hingga 2024, Marquez akan menghabiskan 12 musim dengan pabrikan yang sama di MotoGP.

Kesetiaan Marquez dengan Honda tidak lepas dari cibiran. Muncul anggapan bahwa kehebatan The Baby Alien belum sahih apabila tidak tertantang pindah ke pabrikan lain.

Marquez tampaknya tidak perlu khawatir. Pasalnya, ada juga legenda MotoGP yang hanya berkiprah dengan satu pabrikan yang sama.

Paling dekat adalah Mick Doohan. Pemenang lima gelar juara dunia 500cc selalu membalap dengan motor Honda sepanjang kariernya di ajang grand prix (1989-1999).

Baca Juga: Kurang Garang Di Tes Pramusim, Dovizioso Belum Temukan Arah untuk 2020

Pun begitu dengan trio legenda balap motor asal Negeri Paman Sam: Kenny Roberts , Kevin Schwantz, dan Wayne Rainey .

Kenny Roberts yang mempopulerkan teknik knee down hanya membela Yamaha pada 1978-1983. Tiga gelar juara diraihnya pada 1978, 1979, 1980.

Persahabatan dengan salah satu mekanik menjadi alasan Roberts betah membalap bagi pabrikan berlogo garpu tala tersebut.

Pemenang satu titel GP500 (1993) Kevin Schwantz juga tak pernah beranjak dari garasi tim Suzuki pada 1986-1995.

Adapun Wayne Rainey cuma membela Yamaha sejak memulai karier pada 1984, memenangi tiga gelar secara beruntun, dan pensiun akibat lumpuh pada 1993.

Baca Juga: Masa Depan Terjamin sampai Indonesia Punya Presiden Baru, Marc Marquez Senang

Pemegang rekor juara dunia terbanyak Giacomo Agostini menjadi salah satu orang yang mendukung ide terus bertahan dengan pabrikan yang sama.

"Tentu saja Anda bisa pindah jika motor Anda tidak lebih bagus dibandingkan pabrikan lain," kata Agostini dalam interviu dengan MotoGP.

"Namun jika motor dan pembalapnya sama-sama bagus maka saya pikir lebih baik untuk terus bersama," imbuh eks rider yang 19 musim tampil bareng MV Agusta.

Baca Juga: Ditanya Relasi dengan Rossi, Lorenzo Ungkap 1 Kalimat yang Selalu Dikatakannya kepada The Doctor

Baca Juga: Andrea Dovizioso: Valentino Rossi Bahkan Tidak Tahu Betapa Kompetitifnya Dia Nanti di MotoGP 2020

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P