Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Okto mengatakan proses tersebut ditempuh IOC untuk menghindari bengkaknya anggaran.
Baca Juga: Ini Negara yang Jadi Pesaing Indonesia dalam Bidding Olimpiade 2032
"Dulu, Jepang pernah menghabiskan 1,7 triliun saat bidding karena melibatkan banyak pihak ketiga. Sekarang IOC ingin mengurangi kemungkinan tersebut dengan melibatkan lebih banyak peran mereka dalam proses pre-bidding," kata dia.
"Kalau dulu kan kita harus mencari konsultan untuk bidding, dan biaya bidding cukup mahal. IOC berusaha menekan hal itu, karena khawatir nanti negara tidak ada yang mau lagi ikut bidding," tuturnya.