Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Herry mengatakan bahwa kegagalan pasangan berjulukan The Daddies itu tak lepas dari beban berat yang mereka pikul.
"Waktu itu beban mereka berat karena mereka satu-satunya wakil ganda putra. Bebannya berbeda dibanding kalau ada dua pasangan. Saat itu semua perhatian ke Ahsan/Hendra," ujar Herry.
Hal tersebut bukan satu-satunya faktor yang menjadi penyebab.
Baca Juga: Hendra Setiawan Ungkap Alasan di Balik Kegagalan pada Olimpiade 2016
Herry menilai performa Ahsan/Hendra sudah menurun jelang Olimpiade 2016.
"Penampilan terbaik mereka tidak keluar meski Hendra sudah mengalami turun di Olimpiade. Namun, memang jelang keberangkatan mereka ke Rio, level performa mereka sudah turun," tuturnya.
Baca Juga: Belum Debut di Olimpiade 2020, Fajar Alfian Petik Hal Positif
Jelang Olimpiade 2020, Herry menekankan Ahsan/Hendra menyesuaikan gaya main mereka seiring pertambahan usia, mengingat Ahsan sudah berusia 32 tahun dan Hendra 35 tahun.
"Cara main mereka sekarang agak berbeda. Pada 2016 mungkin mereka merasa masih muda, jadi mau bermain cepat. Ternyata strategi itu tidak berhasil melawan rival yang lebih muda," ucap Herry.
"Belajar dari situ, gaya mereka harus berubah. Sekarang mainnya harus bertahan dulu baru menyerang balik. Biar bagaimana harus menyesuaikan," kata dia melanjutkan.