Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Baca Juga: Indonesia dan Jepang Masuk Unggulan Teratas pada Piala Thomas 2020
Bagi Melati, ini merupakan All England kedua bersama Praveen.
"Turnamen All England rasanya berbeda dan bersejarah. Bisa jadi uara di sana itu pasti akan diingat terus."
"Semua orang pasti akan mengejar gelar All England, Makanya saya tidak mau jadikan itu sebagai beban. Tetapi, step by step. Tidak mau memikirkan terlalu jauh karena semua pasti ingin jadi juara," tutur Melati.
Pada All England 2019, perjuangan Praveen/Melati berakhir pada semifinal.
Baca Juga: Motivasi Pebulu Tangkis Malaysia Terganggu Akibat Virus Corona
Namun, pada turnamen Eropa lainya, French Open dan Denmark Open yang merupakan turnamen BWF World Tour Super 750, Praveen/Melati keluar sebagai juara.
"Gelar juara di Denmark dan Prancis sudah lewat. Sekarang kami mulai dari nol lagi. Ada rasa lebih yakin kalau saya itu bisa kok setelah dua gelar tersebut. Kemarin saja bisa sehingga nagaimana caranya supaya bisa mengulang lagi," kata Melati.
Apalagi, persaingan ganda campuran dunia sudah tampak yakni antara dua wakil China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong dan Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping dan Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang).
Baca Juga: Indonesia Targetkan Satu Gelar dari All England Open 2020