Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - CEO PS Hizbul Wathan, Dhimam Abror, mengaku subsidi untuk kompetisi Liga 2 2020 dinilai kurang sehingga ia berharap ke depannya LIB bisa lebih adil.
Kompetisi Liga 2 2020 akan mulai bergulir pada 14 Maret 2020, yang akan dibuka dengan pertandingan antara Kalteng Putra melawan Persiba Balikpapan, di Stadion Batakan, Kalimantan.
Pada musim 2020 ini, PT Liga Indonesia Baru (LIB), memutuskan bahwa jumlah subsidi klub Liga 2 hanya akan menerima Rp 1,1 miliar.
Baca Juga: Regulasi Baru Liga 2 2020, Tidak Ada Babak Delapan Besar
Jumlah ini mengalami peningkatan dari musim lalu di mana sebelumnya setiap klub hanya menerima dana Rp 1 miliar.
Namun, nominal tersebut dinilai kecil dan masih kurang untuk klub baru Liga 2 2020, yakni PS Hizbul Wathan.
Menurut, Dhimam Abror seharusnya untuk klub Liga 2 bisa bertambah lagi, apalagi untuk tim yang baru memulai seperti PS Hizbul Wathan karena mereka dinilai membutuhkan banyak anggaran.
Dhimam bahkan mengaku subsidi Liga 2 ini sepertinya tak masuk akal karena untuk kasta tertinggi Liga 1 saja setiap klub menerima Rp 5,2 miliar, sedangkan untuk kasta kedua tak ada setengahnya.
"Sebenarnya tidak pas ya. Dan jumlahnya bisa dibilang kurang. Kalau kami lihat di Liga 1 saja sebesar Rp 5,2 miliar ya," kata Dhimam Abror usai manager meeting Liga 2 2020, di Hotel Four Point, Jakarta, Jumat (6/3/2020).
"Ya kalau namanya Liga 2 seharusnya itu kita diberi 50 persennya dari Liga 1 kan itu masih oke," ucapnya.
Dengan subsidi yang digelontorkan oleh LIB tersebut, Dhimam pun menyadari bahwa memang kompetisi kasta kedua itu seperti dianggap menjadi tim kasta kelima.
Bagaimana tidak, Dhimam menilai kalau LIB masih belum bisa memberikan subsidi secara adil karena jarak subsidi masih terlalu jauh.
Baca Juga: Skuad Terbaru Timnas Brasil, Neymar Comeback, 2 Wonderkid Real Madrid Dicampakkan
"Ya itu tadi masalahnya itu ya, kami itu Liga 2, dianggap kasta kedua, tapi kenyataannya dan rasanya seperti kasta kelima," ujar Dhimam.
"Kalau tidak kelima ya seharusnya tidak seperti itu, jadinya jauh Rp 1,1 miliar."
Namun, meski begitu ia berharap ke depannya LIB bisa memberikan yang terbaik dan lebih baik lagi nantinya, Dhimam memaklumi karena ini masih menjadi proses LIB menuju yang lebih baik lagi nantinya.
"Tapi ya kami melihatnya ini kan masih menjadi proses ya. Tapi kami harapkan LIB ke depannya jangan seperti ini lagi ke Liga 2."
"Secara tidak langsung seperti ini kan LIB seperti mendegradasikan Liga 2 sendiri," ucap Dhimam.
"Kalau LIB ingin menyetarakan Liga 2 ya paling tidak mereka harus bisa memberikan subsidi secara adil dan lebih seimbang," tutur Dhimam.
Kompetisi kasta kedua Liga 2 musim 2020 ini sendiri akan diikuti sebanyak 24 tim dibagi ke dalam Grup Barat dan Timur, yang mana masing-masing grup diisi oleh 12 tim.
Ada yang berbeda yakni dihilangkannya babak semifinal, dan dua juara dari Grup Barat dan Timur akan langsung dipertemukan pada babak final.
Tim yang memastikan lolos ke final atau keluar sebagai juara grup masing-masing sudah dipastikan akan mendapatkan promosi ke Liga 1 2021.
Sementara satu slot lagi bakal diperebutkan dua tim peringkat kedua dari Grup Barat dan Timur.