Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bergelimang Harta dan Tenar, Khabib Nurmagomedov Cerita Sisi Kelamnya Jadi Orang Terkenal

By Fauzi Handoko Arif - Rabu, 11 Maret 2020 | 14:05 WIB
Petarung UFC asal Rusia, Khabib Nurmagomedov, saat jumpa pers jelang pertandingan melawan Tony Ferguson pada ajang UFC 249. (twitter.com/Sportsgriduk)

BOLASPORT.COM - Petarung UFC asal Rusia, Khabib Nurmagomedov, menceritakan rasanya menjadi orang terkenal.

Nama Khabib Nurmagomedov menjadi tenar setelah berhasil menumbangkan Conor McGregor pada ajang UFC 229, Oktober 2018 lalu.

Bertanding dalam empat ronde, Nurmagomedov dinyatakan menang atas McGregor dengan kuncian.

Terdapat dua keuntungan menghampiri petarung berjuluk The Eagle setelah melawan McGregor.

Baca Juga: Sudah Kaya, Ini Isi Ceramah Khabib Nurmagomedov soal Punya Uang Segunung Merapi

Nurmagomedov mendapat titel juara kelas ringan UFC dan terkenal. Selanjutnya, banyak perubahaan dalam hidupnya setelah menjadi tersohor. 

Contohnya ketika Nurmagomedov dibayar 2 juta dolar AS atau 28 miliar rupiah hanya untuk menyaksikan pertandingan tinju antara Anthony Joshua vs Andy Ruiz Jr di Diriyah Arena, Ad Diriyah, Desember 2019 silam

Kemudian dia keliling tur negara-negara timur usai menang atas McGregor dan menghasilkan banyak pundi-pundi dari perjalannya.

Keberhasilannya menjadi orang terkenal bisa jadi mendadak bagi Nurmagomedov sehingga petarung berusia 31 tahun itu terkejut ketika menghadiri pembukaan toko sepatu di Moskow.

Baca Juga: Anies Baswedan Resmi Tunda Formula E di Jakarta karena Virus Corona

Toko tersebut dibanjiri banyak pengunjung yang ingin bertemu dengan Nurmagomedov.

Selain itu, dia juga menceritakan tentang susahnya menjadi orang terkenal.

"Ini sangat sulit kadang-kadang, saya benar-benar ingin keluar dan bersenang-senang dengan teman-teman saya, tetapi ada begitu banyak orang (mendekati saya)," kata Nurmagomedov dilansir BolaSport.com dari Sport Yahoo.

"Sangat sulit, sangat sulit. Ini hampir seperti pekerjaan. Di AS, ini sedikit lebih santai. Di sini, orang tidak terlalu mengganggu Anda."

"Tapi biasanya kalau teman saya. Mereka datang dan mereka memeluk sambil berkata, 'Tolong ucapkan halo kepada teman saya, saudara saya, sepupu saya,'. Mereka lebih terbuka," katanya menambahkan.

Baca Juga: Fakta All England - Dari Dimulainya Hingga Rekor Kemenangan Beruntun

Kendati menyebut warga AS bisa menjaga privasi, Nurmagomedov tetap tak mau mengatakan itu baik.

Petarung berkepala plontos itu tetap menikmati pekerjaannya dan harus ramah kepada setiap orang yang datang.

"Di Amerika, di AS, orang tidak tidak terlalu menganggumu. Itu tidak berarti orang-orang di sini lebih baik daripada di negara saya; tidak," ujar Nurmagomedov.

"Di negara saya itu normal, jika seseorang datang, Anda harus menjabat tangannya, memeluknya dan berbicara dengannya. Begitulah adanya."

"Anda tidak bisa mengatakan saya sibuk. Bagaimana pun, begitulah bisnis ini (UFC)."

"Itu mengejutkan saya pertama kali ketika begitu banyak orang datang dan menjadi gila (karena saya)."

"Tetapi saya mengerti sekarang, ini adalah bagian dari pekerjaan saya," katanya menambahkan.

Nurmagomedov saat ini tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi Tony Ferguson pada ajang UFC 229 di Barclays Center, Brooklyn, New York, AS, Minggu (19/4/2020) mendatang.

Pertandingan antara Nurmagomedov dan Tony Ferguson akan menjadi perebutan gelar juara UFC divisi kelas ringan.

Baca Juga: Jadwal Formula 1 GP Australia 2020 - Persaingan Dimulai di Tengah Wabah Virus Corona

 
Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P