Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Hujan turun membasahi tanah Indonesia pada Senin (16/3/2020). Derasnya air hujan menandakan kesedihan bagi masyarakat Indonesia, terutama dunia olahraga, khususnya sepak bola.
Ya, mulai 16 Maret 2020 sampai dua pekan ke depan, untuk sementara waktu kompetisi sepak bola di Indonesia yakni Shopee Liga 1 dan Liga 2 ditunda terlebih dahulu. Alasan utamanya karena meluasnya virus corona di Indonesia.
Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mengumumkan adanya dua kasus pasien positif virus corona di Tanah Air pada 2 Maret 2020. Dua pekan sudah berlalu, virus corona semakin meluas di Indonesia.
Sampai 16 Maret 2020, Juru Bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Jufriyanto, mengatakan sudah ada 134 orang yang positif Covid-19 di Tanah Air. Masyarakat Indonesia pun panik. Mereka berusaha keras untuk mencari cara agar terhindar virus yang diduga berasal dari Wuhan, China.
Setelah Joko Widodo mengumumkan adanya dua kasus tersebut, Shopee Liga 1 masih tetap bergulir. Hanya saja beberapa pertandingan terpaksa ditunda dan digelar tanpa penonton. Persija Jakarta dan Bhayangkara FC yang menjadi imbasnya.
Persija Jakarta yang seharusnya menjamu Persebaya Surabaya pada pekan kedua Shopee Liga 1 2020 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020), terpaksa ditunda. Sementara Bhayangkara FC harus menjalani pertandingan tanpa penonton saat menjamu Persija Jakarta di Stadion PTIK, Melawai, Jakarta Selatan, Sabtu (14/3/2020). Kedua klub itu harus menelan pil pahit karena Pemerintah DKI Jakarta mencabut izin keramaian demi mencegah meluasnya virus corona di Indonesia.
Meskipun klub-klub yang lain tetap menjalankan pertandingan dengan penonton, mereka tetap melaksanakan prosedur dari PT Liga Indonesia Baru (LIB). Operator kompetisi Shopee Liga 1 itu mengirimkan surat kepada semua klub untuk menyiapkan petugas kesehatan.
Tugas mereka untuk mengecek suhu badan para suporter, pemain, dan offsial yang ingin masuk ke dalam stadion. PT LIB juga meminta kepada klub untuk tidak mengizinkan suporter yang tengah sakit datang ke stadion. Cara yang dilakukan itu setidaknya berjalan lancar tanpa ada masalah.
"Di tengah adanya virus corona ini kami meminta kepada klub untuk tetap waspada. Klub harus melakukan tes pemeriksaan kepada semua orang yang akan datang ke stadion. Kami juga masih menunggu arahan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait berjalannya kompetisi Shopee Liga 1," kata Direktur Utama PT LIB, Cucu Somantri.
Virus corona memang menjadi penyakit yang sangat ditakuti oleh masyarakat dunia. Pesepakbola dan pelatih di Eropa harus terjangkit virus corona seperti Michael Arteta (pelatih Arsenal), Ezequiel Garay (Valencia), Callum Hudson-Odoi (Chelsea), Dusan Vlahovic (Fiorentina), Patrick Cutrone (Fiorentina), German Pezzela (Fiorentina), dan masih banyak lainnya.
Semakin meluasnya virus corona di negara-negara Eropa membuat federasi sepak bola mereka memutuskan untuk menunda semua kompetisi dalam beberapa waktu. Beberapa tokoh sepak bola dunia juga setuju karena saat ini kesehatan lebih penting dari segalanya. Agar virus corona tidak cepat menular, para masyarakat diminta untuk tetap berada di dalam rumah.
Kasus infeksi virus corona di seluruh dunia telah mencapai 169.387. Dari angka itu, 77.257 di antaranya telah dinyatakan sembuh berdasarkan peta Coronavirus COVID-19 Global Cases by Johns Hopkins CSSE, Senin (16/3/2020).
Angka kematian virus corona secara global juga tercatat sebanyak 6.513 jiwa. Italia, Iran, dan Korea Selatan masih tercatat sebagai negara dengan kasus terbesar di luar China dalam data peta Coronavirus COVID-19 Global Cases by Johns Hopkins CSSE.
"Saat ini kami dalam keadaan darurat dan sedang dalam kondisi sulit. Kami harus tetap saling mengingatkan dan tetap berada di jalur yang benar. Tetap di rumah. Para dokter saat ini sedang bertugas. Mari kita bantu mereka agar bekerja dengan baik. Semua akan baik-baik saja," ucap Vice President Inter Milan, Javier Zanetti.
Beberapa kompetisi di kawasan Asia Tenggara selain Indonesia memang sudah menunda atau mempertandingkan laga tanpa penonton. PSSI pun akhirnya mengambil langkah yang bijak. Atas saran dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, PSSI akhirnya menunda seluruh pertandingan di Shopee Liga 1 dan Liga 2 2020.
Sebagai informasi, untuk Shopee Liga 1 memang dijadwalkan libur selama dua pekan karena ada pertandingan timnas Indonesia. Tim Merah Putih dijadwalkan akan melakoni laga Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Thailand dan Uni Emirat Arab pada akhir Maret ini. Namun, pertandingan tersebut batal terlaksana karena FIFA dan AFC sudah mengumumkan untuk menunda laga itu karena meluasnya virus corona di dunia.
Walhasil hanya Liga 2 yang baru mulai 14 Maret 2020 harus ditunda sampai dua pekan ke depan. Penundaan itu bisa semakin diperpanjang bila virus corona di Indonesia belum juga selesai. Federasi sepak bola Indonesia itu juga menungu kelanjutan bergulirnya kompetisi atas saran dari pemerintah.
"Kami sudah diskusi dengan Menpora terkait situasi saat ini. Hasil diskusi disepakati Liga 1 memang sudah off. Kami diskusi tentang Liga 2. PT LIB juga sudah sampaikan ke teman-teman klub kalau Liga 2 harus ditunda dahulu. Jadi mulai 16 Maret tidak ada pertandingan untuk Liga 1 dan Liga 2. Untuk waktunya, kami tentukan dua pekan ke depan sampai ada kabar terbaru dari pemerintah terkait virus corona di Indonesia," kata Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan.
Langkah yang diambil PSSI untuk memberhentikan sementara waktu Shopee Liga 1 dan Liga 2 diapresiasi oleh Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI). APPI sangat khawatir dengan kondisi yang semakin meluas akibat virus corona di Indonesia.
Dengan memperhatikan aspek yang paling utama yakni kesehatan dan keselamatan pesepakbola Indonesia, APPI menghimbau kepada stakeholder yaitu PSSI dan PT LIB agar bisa menentukan langkah pasti. Akhirnya keinginan APPI dikabulkan PSSI dan PT LIB.
"Kami menghimbau kepada PSSI dan PT LIB untuk lebih memperhatikan dan menjaga keselamatan para pesepakbola. Langkah antisipasi bisa dilakukan dengan mulai menggunakan thermometer gun di setiap stadion, prosedur medis dalam suatu pertandingan, dan mengikuti ketetapan di daerah masing-masing seperti himbauan pertandingan tanpa penonton."
"Namun bila keadaan semakin tidak kondusif, dapat dibuka opsi yang lebih komprehensif lagi seperti menunda kompetisi sementara dalam waktu tertentu. Hal ini tak lain untuk dan demi keselamatan serta kepentingan publik, terutama pesepakbola karena jika sampai pada titik pemain yang terkena dampak dari virus ini kompetisi akan semakin terganggu ke depannya," tulis APPI.
Langkah-langkah yang diminta APPI semakin terwujud. Sebab, klub-klub di Indonesia seperti PSS Sleman dan Persija Jakarta akan menggelar latihan secara tertutup. Tujuannya tentu saja untuk antisipasi melawan pergerakan virus corona di Indonesia.
Selama masa jeda ini, klub memang memberikan libur kepada pemainnya. Meski begitu, sang pemain diminta untuk tidak datang ke tempat keramaian.
"Dokter tim Persija Jakarta memang selalu menekankan kepada kami tentang bahayanya virus corona. Jadi pas libur nanti, saya sudah memilih untuk tidak berpergian ke tempat keramaian," kata bek Persija Jakarta, Rezaldi Hehanussa.
Hal yang sama juga disampaikan oleh pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts. Pelatih asal Belanda itu sangat setuju kompetisi di Indonesia untuk sementara waktu dihentikan terlebih dahulu. Robert Rene Alberts ingin para pesepakbola dunia terutama di Indonesia fokus terlebih dahulu menjaga kesehatannya. Seperti dirinya yang ingin masih hidup hingga beberapa tahun ke depan.
"Karena seperti saya katakan sebelumnya, tidak ada nyawa yang sebanding dengan laga sepak bola. Jadi jika kami bisa menyelamatkan nyawa dengan menghentikan laga, tentunya kami mengikuti perintahnya," kata Robert Rene Alberts.
Direktur Utama PT LIB, Cucu Somantri, mengatakan kompetisi tetangga Indonesia sudah membuat aturan tegas. Kompetisi sepak bola di Thailand dan Malaysia dihentikan untuk sementara. Begitu juga dengan kompetisi elite di Jepang, Korea Selatan, dan China.
Untuk Myanmar dan Vietnam, kompetisi tetap bergulir dengan catatan tanpa penonton. Di Benua Eropa, kompetisi sepak bola di Inggris, Italia, Prancis, Spanyol, dan Jerman, sudah menghentikan pertandingan untuk sementara karena virus corona.
Untuk kompetisi sepak bola Indonesia, kata Cucu Somantri, ini mempertimbangkan segala putusan dan kesepakatan bersama dengan menilik serta memilah segala risikonya. PT LIB sudah memperhitungkan perubahan jadwal pertandingan, risiko, sampai hal-hal teknis terkait bergulirnya kompetisi agar tetap menarik, fair, berkualitas, dan kompetitif. Di atas semua itu, satu hal yang harus dipertimbangkan bersama yakni kesehatan.
"Bagaimanapun, aspek kesehatan harus diposisikan di atas segalanya. Keselamatan dan kesehatan penonton, perangkat pertandingan, dan pemain, harus dijadikan prioritas melebihi apa pun,” kata Cucu.