Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kedua petinju itu akan saling beradu jotos pada 2 Mei mendatang.
"Saya pikir Whyte akan menang dengan KO, itu pertarungan yang sempurna baginya," ujar Haye.
Baca Juga: Demi Kebaikan, Ahsan/Hendra Rela Jalani Karantina yang 'Membosankan'
Mantan pemegang gelar juara WBA ini kemudian menilai Deontay Wilder (Amerika Serikat) berada di nomor tiga.
Mantan pemegang gelar juara WBA ini kemudian menempatkan sosok Deontay Wilder (AS) berada di nomor tiga.
Wilder dalam pertandingan terakhir mengalami kekalahan dari Tyson Fury.
Akan tetapi, menurut Haye, laga antara Wilder dan Fury mengingatkanya pada sesuatu.
"Mungkin ini baik bagi Wilder atau mungkin tidak. Mungkin pertandingan melawan Fury seperti pertandingan pertama Anthony Joshua melawan Andy Ruiz Jr," ucap Haye.
Joshua kemudian menang dalam laga ulang melawan Ruiz.
Baca Juga: Nurmagomedov Masih Kesal Bayarannya Ditahan karena Bentrok Lawan McGregor
Haye kemudian bingung menentukan petinju yang berada di nomor dua.
Pasalnya dia menilai petinju yang berada di nomor dua dan satu sangat dekat potensi kekuatannya.
Namun, dia menunjuk Anthony Joshua sebagai petinju nomor dua yang terkuat.
Haye menunjuk Anthony Joshua lantaran dia mempunyai satu pertandingan dengan kekalahan.
"Nomor dua sangat, sangat dekat di belakang nomor satu, dan Anthony Joshua orangnya, tetapi hanya karena ia memiliki cacat pada riwayatnya, itulah satu-satunya alasan," tutur Haye.
"Joshua hanya kalah dari Andy Ruiz Jr dan menang di pertandingan ulang," tuturnya melanjutkan.
Untuk petinju yang dipilihnya menjadi nomor satu, Haye menunjuk Tyson Fury (Inggris), yang masih belum terkalahkan selama kariernya.
Baca Juga: Pengakuan Valentino Rossi soal Motor MotoGP yang Semakin Mirip Mobil