Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Legenda tinju asal Amerika Serikat, Mike Tyson, menceritakan tentang perubahan pola pikirnya mengenai kematian.
Mike Tyson selama masa jayanya dikenal sebagai malapetaka bagi setiap petinju yang melawannya.
Rekor 37 pertandingan tak pernah kalah pernah dicatatkan Tyson. Bahkan, hampir setengah duel di antaranya berakhir dengan kemenangan KO bagi Tyson pada ronde pertama!
Mike Tyson juga masih memegang rekor sebagai pemegang gelar juara kelas berat termuda saat usia 20 tahun.
Tak cukup sampai di situ, petinju berjuluk Si Leher Beton tersebut juga pernah menyandang titel undisputed champion selama masih aktif berkarier.
Keberingasan Tyson di atas ring ternyata berasal dari pola pikirnya. Pengakuan itu disampaikan Tyson dalam wawancara dengan The Sportsman.
"Saya tahu ada kemungkinan bahwa saya bisa meninggal dunia ketika latihan dan pada saat bertanding. Saya tahu itu," kata Mike Tyson.
"Tetapi saya tidak takut karena saya berpikir kalau ada yang meninggal, saya yang menjadi pelaku pembunuhannya. Kepercayaan diri itu adalah cara untuk bertahan hidup."
Baca Juga: Deontay Wilder Kehilangan Aura Seramnya dan seperti Bocah Manja Usai Kalah dari Tyson Fury
Pemikiran Tyson soal kematian kini berubah seiring perjalanan hidupnya.
"Sekarang, berdasarkan pengalaman dan apa yang saya yakini, semakin saya tahu soal ketiadaan, semakin saya rela untuk mati," katanya menambahkan.
Ketika ditanya apakah dia benar-benar berharap mati, pria berusia 53 tahun itu memberi jawaban dengan tegas.
"Ya. Saya tidak takut. Kehidupan mungkin lebih rumit daripada kematian bagi saya," ujar Tyson.
"Keyakinan itu. Saya tidak tahu apakah itu benar. Karena hidup membutuhkan banyak keberanian. Tanpa keberanian, Anda tidak bisa mengatur hidup Anda."
"Hidup adalah sebuah perjalanan, hidup adalah perjuangan. Orang-orang memiliki segalanya dan mereka masih tidak dapat melakukannya, mereka kesulitan."
"Kita melihat diri kita terlalu serius. Kita berpikir diri kita spesial, tetapi faktanya kita bukan siapa-siapa. Kita pikir kita istimewa tetapi ketenaran adalah omong kosong," pungkasnya.
Baca Juga: Undian Piala Thomas-Uber 2020 Ditunda karena Pandemi Virus Corona
Baca Juga: Merasa Kaya Raya, Conor McGregor Sebut Bayaran Besar Bukan Tujuan Utama Berduel