Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Saya berbeda bahasa dengan mereka. Kemudian mereka tidak terlalu bisa berbahasa Inggris."
"Jadi sebenarnya saya orang Swedia lalu ketika kembali ke Irak dan melihat cara pikir, mentalitas, serta cara bermain sepak bola pemain Irak cukup ada perbedaan kultur," ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, Brwa Nouri juga dihadapkan pada sambutan yang sedikit berbeda dari rekan setimnya di timnas Irak.
"Saya tidak mengerti tetapi ada sesuatu pada tatapan para pemain timnas Irak yang tidak terlalu menyambut saya," ucap Nouri.
Baca Juga: Bhayangkara FC Akan Lakukan Tes Virus Corona, Ini Jadwalnya
Wajar saja hal ini terjadi pada Nouri, mengingat keluarganya merupakan seorang imigran Irak yang merupakan imbas peperangan di masa Saddam Hussein.
Meski menyandang status warga negara Irak, Nouri dilahirkan di Iran pada 1987.
Sebelum akhirnya Brwa Nouri beserta keluarga berpindah dan menetap di Swedia.
Kendala yang dialami Nouri dengan rekan setimnya di timnas Irak tak berlangsung lama.