Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM- CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, mengaku akan tetap membayar gaji pemain PSIS Semarang seperti biasa di tengah penghentian kompetisi akibat pandemi virus corona.
Penangguhan kompetisi oleh penyelenggara Liga dalam jangka waktu yang belum ditentukan beberapa waktu lalu telah menimbulkan reaksi dari klub peserta.
Sebagian besar dari mereka memilih untuk meliburkan pemain dan ofisial dalam jangka waktu yang belum ditentukan.
Kompetisi pun tak mungkin digelar kembali dalam waktu dekat mengingat pandemi virus corna masih mengintai Indonesia.
Salah satu klub perserta Shopee Liga 1 2020, PSIS Semarang, juga menerapkan libur bagi para pemain hingga dua pekan untuk sementara berlatih di rumah masing-masing.
Selama penghentian kompetisi itu, pihak manajeman PSIS Semarang akan tetap menggaji pemain secara normal seperti pada bulan-bulan yang lain.
Baca Juga: Tampil Kurang Memuaskan, Kiper Ini Evaluasi Diri Dari Video
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, menyatakan tidak mempermasalahkan penundaan Liga ini.
"Soal gaji, kalau PSIS, kita siap kok kalau harus libur dulu baru nanti main lagi bulan Juni, Juli, atau bahkan September. Tidak ada masalah." kata Yoyok Sukawi dikutip dari Tribun Jateng.
"Selama libur ini tidak ada keputusan apa-apa masih berjalan normal. Kita tetap membayar gaji pemain sesuai biasanya," ungkapnya.
Manajeman PSIS Semarang mamahami kondisi ini tidak ada satu pun yang menghendaki, semua klub juga pasti mengalami kerugian.
Dirinya berasumsi bahwa kondisi semacam ini merupakan resiko dari sebuah industri, dalam hal ini industri sepak bola.
"Sekarang semua pasti rugi. Klub mau bertanding tidak bisa, kita mau jualan tidak bisa, tokonya tutup. Semua (industri) pasti rugi termasuk sepakbola" ujar Yoyok.
Terlepas dari hal itu, Yoyok meminta kepada PSSI untuk memberikan keputusan yang tegas secepatnya terkait keberlanjutan Liga agar manajemen klubnya dan yang lain dapat segera mengatur anggaran keuangan.
"Makanya kami peserta Liga 1 meminta segera ada keputusan, kompetisi ini mau ditunda saja, atau seperti apa. Supaya kita bisa menyusun keuangan."
"Tapi kalau memang harus dihentikan, ya caranya bagaimana, apa saja itu kan yang atur PSSI dan pemerintah," ucapnya menambahkan.
Di sisi lain, pihaknya juga tidak bisa mengubah kontrak pemain secara sepihak megingat ada hukum legal yang mengatur kontrak profesional.
"Kontrak pemain ada aturannya. Kita kontrak semuanya berpegang pada FIFA, undang-undang, baru statuta PSSI. Kami tidak bisa kita mengatur sendiri. Itu namanya sepihak," tutur Yoyok mengakhiri.
Baca Juga: Awal Musim Shopee Liga 1 2020 Reuni, Zulham Zamrun Kurang Menit Bermain