Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Eks Kepala Tim Repsol Honda, Livio Suppo, mengungkapkan rencana pada masa lalu untuk menciptakan duet impian di MotoGP.
Selain deretan prestasi mentereng, Repsol Honda dikenal sebagai tim yang pernah dibela nama-nama besar pada ajang MotoGP.
Sebut saja legenda balap Mick Doohan, kemudian Valentino Rossi, Nicky Hayden, Dani Pedrosa, Casey Stoner, hingga Marc Marquez.
Koleksi rider bertabur bintang membuat pabrikan asal Tokyo tersebut tidak mengalami kesulitan untuk menciptakan tim impian di skuad utama mereka.
Teranyar, Honda sanggup menduetkan juara bertahan Marc Marquez dengan Jorge Lorenzo di tim pabrikan meski hanya bertahan semusim pada 2019.
Tarik mundur sekitar delapan tahun, tepatnya pada 2012, Honda sebenarnya memiliki kesempatan untuk menciptakan salah satu duet terbaik pada ajang MotoGP.
Mereka adalah Casey Stoner dan Marc Marquez.
Tahun itu, Casey Stoner menyandang status sebagai juara bertahan MotoGP. Adapun Marquez menjadi debutan potensial dari kelas Moto2.
Baca Juga: Lionel Messi Disebut sebagai Che Guevara-nya Barcelona
Mantan Kepala Tim Repsol Honda, Livio Suppo, pihaknya berhasil mendapatkan tanda tangan Marquez agar mentas di kelas utama pada 2012.
Sayangnya, rencana Honda menggabungkan dua nama yang mewakili talenta matang dengan talenta tersebut buyar.
"Kami mendapatkan tanda tangannya pada 2011, sebelum dia mengalami cedera di Malaysia," kata Suppo, dilansir BolaSport.com dari Moto.it.
"[Manajer Marquez] Emilio Alzamora ingin membawanya langsung ke MotoGP, lalu dia cedera dan pembicaraannya berhenti, tetapi kami mencari solusi untuk 2012."
"Cedera Marquez, mengubah rencana manajernya," imbuh Suppo.
Baca Juga: Osvaldo, Lelucon Valentino Rossi yang Sukses Bikin Wartawan Rela Datang Jauh-jauh untuk Ditipu
Sekadar informasi, pada sesi latihan GP Malaysia, seri kedua terakhir pada Moto2, Marquez mengalami kecelakaan hingga mengalami masalah penglihatan ganda.
The Baby Alien yang tengah menanjak prestasinya harus menghadapi ancaman pahit bahwa karier balapannya bisa selesai lebih cepat.
"Waktu itu merupakan masa tersulit dalam karier saya karena itu merupakan lima bulan yang sangat panjang dengan cedera," tutur Marquez mengenang.
Baca Juga: 8 Pemain Paling Beruntung di Liga Spanyol, Messi Nomor Satu
"Para dokter berkata, mungkin ini akan membaik pada akhirnya, mungkin juga tidak. Kami tidak menjamin kamu bisa membalap lagi," lanjutnya.
Untungnya operasi Marquez berjalan sukses. Pembalap asal Cervera tersebut kembali berlomba dan menjadi juara Moto2 pada 2012.
Sayangnya, ketika Marquez mengejar gelar juaranya, Stoner memutuskan pensiun dari MotoGP. Padahal, Honda sudah memberi tawaran menggiurkan kepada Stoner.
"Di Jerez pada 2012, [Wakil Presiden HRC] Shuhei Nakamoto memberinya tawaran yang kami pikir sangat berharga dalam sudut pandang finansial," kata Suppo.
"Uang yang disodorokan sangat banyak, tetapi Stoner berkata tidak. Saya pikir dia telah mencapai kegusaran dengan kehidupannya sebagai pembalap."
Baca Juga: Kutukan Duel Nurmagomedov vs Ferguson: Dari Batal karena Cedera hingga Tersandung Kabel
Marquez pada akhirnya bergabung dengan Repsol Honda pada 2013. Alih-alih bertandem dengan Stoner, Marquez menjadi rekan setim Dani Pedrosa.
Sementara Stoner beralih tugas menjadi pembalap penguji Honda.
Meski gagal mewujudkan duet impian, Honda mungkin tidak kecewa amat. Sebab, Marquez sukses membawa pulang enam gelar bagi Honda dalam tujuh musim terakhir.
Baca Juga: PBSI Tunggu Hasil Swab Test Pelatih Tunggal Putra Nasional Indonesia