Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ia menerima umpan sundulan Paul Scholes, menggiring bola, meliuk-liuk menuju kotak penalti lawan, hingga harus disenggol paksa agar berhenti.
Penalti itu membuat skor sama kuat 1-1. Tak lama berselang, aksi paling fenomenal muncul. Inggris ganti memimpin 2-1 karena sihir sang bocah ajaib.
Prosesnya berawal dari kejelian Paul Ince mencuri bola dari kaki Claudio Lopez, yang hendak menusuk ke pertahanan Inggris.
Ince secara kilat mengirim bola kepada David Beckham.
Nama yang disebut terakhir menyuplai bola lambung terobosan menuju Owen, satu-satunya pemain Inggris di wilayah Argentina.
Pertunjukan pun dimulai.
Owen menerima umpan Becks, menggiring bola sambil melakukan sprint menuju kotak penalti musuh di tengah ancaman 3 pemain lawan, lalu menghunjamkan tembakan menyilang ke sisi kanan gawang musuh. Gol!
Torehan Owen itu merupakan gabungan 4 unsur top: sprint, dribel, keseimbangan, dan penyelesaian setara veteran.
Dalam prosesnya, dia meninggalkan Jose Chamot saat adu lari dan tak jatuh saat coba dijegal sang bek, mengecoh Ayala dengan satu sentuhan, serta melepas tembakan terukur.