Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Turnamen Grand Slam di lapangan rumput itu memilih membatalkan penyelenggaraan pada tahun ini.
Hal tersebut menjadikan Wimbledon kembali menjalani pembatalan penyelenggaraan setelah Peran Dunia II terjadi.
Baca Juga: Gelar All England Open 2020 yang Diraih Praveen/Melati Tak Mengejutkan
Sementara itu, French Open 2020 yang semula dijadwalkan berlangsung pada bulan Mei memilih untuk mengundurkan waktu penyelenggaraan ke bulan September.
"Sulit untuk memastikan apa yang akan terjadi pada masa depan dan apa yang mungkin terjadi saat ini karena yang harus dilakukan sekarang adalah menghindari banyak kegiatan berkumpul, sementara dalam sebuah turnamen tenis hal ini terjadi," kata Sabatini.
"Hal ini agak membuat putus asa. Sebab, anda tidak tahu bagaimana atau kapan itu (pandemi) akan berakhir dan meskipun kami selalu suka memikirkan rencana ke depan, sekarang kami tidak bisa melakukan itu."
"Sisi baiknya, kita semua menghadapi situasi yang sama karena wabah ini bersifat global, jadi yang penting sekarang adalah tetap di rumah dan tetap sehat," ucap juara tunggal putri US Open 1990 tersebut.
Baca Juga: Cerita Mike Tyson yang Gagal Lakoni Pertarungan Melawan Gorila
Selain pernah menjadi kampiun tunggal putri US Open, Gabriella Sabatini juga mengoleksi titel Wimbledon 1988 pada nomor ganda putri, gelar WTA Tour Championship 1988 dan 1994, serta medali perak Olimpiade Seoul 1988.
Sabatini gantung raket pada tahun 1996.