Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Jamie Carragher mengungkap dua nama gelandang Liverpool yang sangat diremehkan pada musim perdana, namun justru menjadi bintang saat musim selanjutnya.
Mantan bek Liverpool, Jamie Carragher, menyebut dua nama pemain yang menurutnya sangat buruk ketika melakoni musim perdana di Anfield.
Dua pemain tersebut adalah Mohamed Sissoko dan Dietmar Hamman.
Kedua pemain tersebut bermain sebagai gelandang bagi The Reds.
Dilansir oleh BolaSport.com dari Daily Mirror, Sissoko didatangkan dari Valencia dengan biaya sebesar 5,6 juta pounds atau setara dengan Rp 113 miliar.
Baca Juga: Lewat Komentar Twitter, Iker Casillas Ajak Para Pemain Barcelona Reuni
Carragher mengaku menaruh rasa ragu ketika Sissoko bergabung ke klub pada 2005.
"Dalam beberapa sesi latihan pertamanya, ia terlihat sangat buruk dengan bola," ucap Carragher.
"Jika seseorang yang baru datang dan umpan pertama mereka terlewat atau mereka terlihat sangat berusaha (menguasai) bola, kalian akan melihat satu sama lain dan berkata, oh apa yang sudah kami lakukan? Apa yang sudah kami dapat di sini," ujar mantan pilar timnas Inggris itu.
Akan tetapi, Sissoko mampu menjadi salah satu bintang di Liverpool dengan bermain 87 kali dan menyumbangkan satu trofi Piala FA pada 2006.
"Dia akhirnya menjadi pemain yang sangat bagus untuk tim di lini tengah," tutur Carragher.
Baca Juga: Usai Pesta dengan Wanita Penghibur, Karier Kyle Walker Terancam
Lebih lanjut, Carragher juga menggambarkan kondisi yang sama dengan Hamman.
Gelandang asal Jerman tersebut diakui sempat mengalami musim perdana yang sangat buruk.
Dia didatangkan dari Newcastle United seharga 8 juta pounds atau setara dengan Rp161 miliar.
"Bukannya pemain itu (Hamman) terlihat buruk, tetapi apa yang dia lakukan di Liverpool pada musim pertamanya, dia butuh sedikit waktu untuk menunjukkan mengapa kami menghabiskan uang untuknya dan pekerjaan apa yang akan dia lakukan untuk tim," kata Carragher.
"Kemudian, dia jelas menjadi berkah dan merupakan bagian dari era kejayaan pelatih Gerard Houllier dan Rafa Benitez," tutur mantan pemilik nomor punggung 23 di Liverpool itu.
Baca Juga: Masalah Kalau Liga Spanyol 2019-2020 Akan Berakhir Juli? Tunggu Dulu!