Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pemain berusia 32 tahun ini sekarang telah membuka diri dari emosi yang dialaminya setelah nyaris menang pada partai terakhir.
"Saya tidak bisa menahan air mata begitu saya meninggalkan lapangan. Saya benar-benar hancur oleh kekalahan itu," kata Liew mengenang seperti dilansir BolaSport.com dari The Star.
“Saya merasa bisa menang setelah melakukan comeback pada gim kedua dan saya ingin memenangkan Piala Thomas untuk Malaysia, tim, dan saya sendiri. Saya belum pernah memenangkan pertandingan selama Piala Thomas 2014," aku Liew.
"Itu bisa menjadi momenmengubah hidup yang akan berarti segalanya bagi saya sebagai pebulu tangkis timnas. Tetapi, pada akhirnya saya hancur dan mengecewakan semua orang. Kembali di ruang ganti, tidak ada yang berbicara. Tidak ada percakapan. Semua orang terlalu sedih untuk mengatakan apa pun."
Liew mengakui bahwa dia butuh waktu berbulan-bulan sebelum akhirnya bisa melupakan kekecewaannya.
"Saya tidak punya nafsu makan selama beberapa hari berikutnya dan itu menghantui saya selama berbulan-bulan," ujar Liew.
Baca Juga: Timnas Bulu Tangkis Indonesia Diimbau Latihan Fisik Ringan di Tengah Masa Penangguhan Turnamen
Kini sebagai pebulu tangkis independen, Liew menebus kesalahan empat tahun kemudian dengan mencapai semifinall Kejuaraan Dunia 2018 di Nanjing, China.
Sebagai semifinalis, ia berhak atas medali perunggu dan menjadikannya sebagai pebulu tangkis Malaysia ketiga yang meraih medali pada Kejuaraan Dunia setelah Lee Chong Wei (tiga perak - London 2011, Guangzhou 2013 dan Jakarta 2015) dan Wong Choong Hann (perak - Birmingham) 2003).
"Saya tidak berpikir kami dapat membandingkan dua kompetisi karena turnamen beregu jelas membawa beban lebih," kata Liew yang meninggalkan tim nasional Malaysia pada 2016.