Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Malaysia, Daren Liew, menceritakan bagaimana dia menangis dan bagaimana suasana ruang ganti tim benar-benar hening setelah Malaysia dikalahkan Jepang pada final Piala Thomas 2014.
Daren Liew gagal meraih poin kemenangan yang bisa mengakhiri penantian tim bulu tangkis Malaysia mengangkat trofi Piala Thomas sejak terakhir kali didapat pada 1992.
Saat itu, Daren Liew kalah dari Takuma Ueda, 12-21, 21-18, 17-21 saat tampil sebagai tunggal ketiga atau partai penentuan final Piala Thomas 2014 di New Delhi, India.
Malaysia kalah 2-3 dari Jepang pada final yang menegangkan dan berlangsung hampir lima jam.
Liew yang saat itu adalah kapten tim, mungkin kalah dalam pertandingan. Tetapi, ia berhasil merebut hati banyak orang Malaysia dengan semangat juangnya.
Pada gim kedua, Daren menang dengan membalikkan defisit enam poin pada skor 10-16 untuk memaksakan rubber game.
Namun, Ueda memupus asa Malaysia dan mengantar Jepang meraih Piala Thomas untuk pertama kalinya sejak turnamen beregu tersebut dimulai pada 1949.
Enam tahun setelah kekalahan pada Piala Thomas merupakan titik terendah dalam karier Liew.
Baca Juga: Balapan MotoGP 2020 Akan Dimulai Setelah Vaksin Covid-19 Ditemukan?
Pemain berusia 32 tahun ini sekarang telah membuka diri dari emosi yang dialaminya setelah nyaris menang pada partai terakhir.
"Saya tidak bisa menahan air mata begitu saya meninggalkan lapangan. Saya benar-benar hancur oleh kekalahan itu," kata Liew mengenang seperti dilansir BolaSport.com dari The Star.
“Saya merasa bisa menang setelah melakukan comeback pada gim kedua dan saya ingin memenangkan Piala Thomas untuk Malaysia, tim, dan saya sendiri. Saya belum pernah memenangkan pertandingan selama Piala Thomas 2014," aku Liew.
"Itu bisa menjadi momenmengubah hidup yang akan berarti segalanya bagi saya sebagai pebulu tangkis timnas. Tetapi, pada akhirnya saya hancur dan mengecewakan semua orang. Kembali di ruang ganti, tidak ada yang berbicara. Tidak ada percakapan. Semua orang terlalu sedih untuk mengatakan apa pun."
Liew mengakui bahwa dia butuh waktu berbulan-bulan sebelum akhirnya bisa melupakan kekecewaannya.
"Saya tidak punya nafsu makan selama beberapa hari berikutnya dan itu menghantui saya selama berbulan-bulan," ujar Liew.
Baca Juga: Timnas Bulu Tangkis Indonesia Diimbau Latihan Fisik Ringan di Tengah Masa Penangguhan Turnamen
Kini sebagai pebulu tangkis independen, Liew menebus kesalahan empat tahun kemudian dengan mencapai semifinall Kejuaraan Dunia 2018 di Nanjing, China.
Sebagai semifinalis, ia berhak atas medali perunggu dan menjadikannya sebagai pebulu tangkis Malaysia ketiga yang meraih medali pada Kejuaraan Dunia setelah Lee Chong Wei (tiga perak - London 2011, Guangzhou 2013 dan Jakarta 2015) dan Wong Choong Hann (perak - Birmingham) 2003).
"Saya tidak berpikir kami dapat membandingkan dua kompetisi karena turnamen beregu jelas membawa beban lebih," kata Liew yang meninggalkan tim nasional Malaysia pada 2016.
"Tetapi, saya harap setidaknya ini adalah sesuatu yang bisa saya berikan kembali kepada negara."
Tidak ada yang menyangka Liew akan melangkah jauh, tetapi dia mampu mengalahkan pemain-pemain yang berperingkat lebih tinggi seperti Jonatan Christie (Indonesia), Kidambi Srikanth (India), dan Kanta Tsuneyama (Jepang) hingga akhirnya dikalahkan Kento Momota (Jepang).
Kemenangan perempat final atas Tsuneyama didapat setelah berrjuang melalui cedera pergelangan kaki, memenangkan hati penggemar bulu tangkis di seluruh dunia.
Liew menghadapi Momota sehari kemudian dan tidak dalam kondisi terbaiknya.
Baca Juga: Asosiasi Bulu Tangkis Jepang Perpanjang Kontrak Pelatih Asing
"Bahkan jika saya fit dan bebas cedera, tidak mungkin saya bisa mengalahkan Momota. Paling tidak saya bisa mengambil satu gim dari Momota," ucap Liew.
"Namun, itu momen yang harus dihargai. Saya harus mengatakan bahwa saya sangat bangga dengan pencapaian itu karena saya sendirian di sana. Tidak ada dukungan atau apa pun. Saya punya pelatih (Tey) Seu Bock yang membantu saya saat menit terakhir dari BAM."
Liew sekarang dunia menduduki peringkat ke-41 dunia. Dia dan pebulu tangkis lainnya tidak dapat berkompetisi karena wabah virus corona.
Wabah tersebut membuat Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menangguhkan turnamen hingga Juli mendatang.