Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Terkait Kesejahteraan Pemain, Ketua PSSI Serahkan Sepenuhnya pada Klub

By Faizal Rizki Pratama - Rabu, 8 April 2020 | 17:20 WIB
Ketum PSSI, Mochamad Iriawan, dan Sekjen Ratu Tisha. (MUHAMMAD ALIF AZIZ/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule, menyerahkan tanggung jawab untuk kesejahteraan pemain kepada klub selama kompetisi dihentikan.

Tanggapan tersebut dinyatakan oleh Mochamad Iriawan dalam rapat dengar pendapat umum virtual Komisi X DPR RI bersama PSSI, PBSI, dan PABBSI, Rabu (8/4/2020).

Seperti diketahui, pandemi virus corona ikut menerjang dunia olah raga di Indonesia.

Banyak cabang-cabang olahraga yang menunda kompetisi atau turnamen hingga membatalkan agenda latihan atau kejuaraan.

Baca Juga: Bintang Liverpool Sebut Juergen Klopp Bangkitkan Performa Pemain dengan Ini

Untuk olahraga individual, mereka masih dapat terus berlatih mandiri walaupun event yang digelar tahun ini ditunda atau dibatalkan.

Namun, untuk cabang olahraga kolektif, induk organisasi terpaksa menghentikan kegiatan secara penuh.

Seperti yang terjadi di persepakbolaan Indonesia, pada 27 Maret lalu, PSSI mengeluarkan surat yang berisi kompetisi akan ditangguhkan hingga 29 Mei 2020.

Kompetisi akan dilanjutkan kembali paling cepat pada bulan Juli 2020 apabila pemerintah tidak memperpanjang masa tanggap darurat COVID-19.

Sementara itu untuk persoalan gaji pemain selama kondisi kahar ini, PSSI memgajukan angka maksimal 25 persen dari nilai kontrak untuk dibayarkan oleh klub.

Baca Juga: Bos Madura United Usul Liga Disetop, Rahmad Darmawan Ikuti Kebijakan Pimpinan

Hal tersebut kemudian yang menjadi sorotan DPR terkait kesejahteraan pemain selama dalam kondisi kahar.

Dijelaskan oleh Mochamad Iriawan, PSSI hanya memberikan arahan kepada klub terkait besaran gaji sedangkan klub itu sendiri yang kemudian memiliki kebijakan.

"Kami memberikan arahan. Pemain ada di klub-klub, sehingga menjadi tanggung jawab klub terkait kesejahteraan, kesehatan, dan lain sebagainya."

"Soal besaran gaji dalam kondisi force majeure, hal itu sudah melalui pengkajian karena sudah melakukan perhitungan terhadap modal pemilik klub," tambah Iwan Bule.

Seperti diketahui banyak klub sudah menerapkan arahan dari PSSI terkait penggajian sebesar maksimal 25 persen.

Persita Tangerang bahkan menjadi yang tersedikit dengan gaji 10 persen saja pada bulan April, Mei dan Juni.

Baca Juga: Progam Latihan Mandiri, Pelatih PSIS Sebut Tidak Semua Pemain Kirim Video Latihan

Hal ini ditanggapi beragam oleh para pemain, namun sebagian besar dari mereka mengaku lapang dada dengan keputusan ini karena menganggapnya sebagai langkah untuk kepentingan bersama.

Satu hal yang disayangkan adalah pengambilan keputusan oleh PSSI tidak melalui diskusi dengan Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI).

Sementara itu di level timnas, Iwan Bule masih mengkaji dan menyesuaikan gaji para pelatih timnas senior atau timnas level umur.

Namun begitu, dirinya menggaransi asuransi kepada para staf timnas selama kondisi kahar wabah virus corona.

"PSSI sedang mengkaji penerapan penyesuaian gaji para pelatih dan asisten pelatih timnas Indonesia, baik senior maupun kelompok umur," kata Mochamad Iriawan, dilansir BolaSport.com dari situs resmi PSSI

"Bagi pelatih timnas, kami sudah memberikan asuransi," tambahnya dalam rapat tersebut.

Baca Juga: 3 Striker Muda Terbaik di Eropa, Tak Ada Nama Pemain Real Madrid

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P