Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ia ingin menyelamatkan anak-anak Tulehu, kampungnya melalui sepak bola.
Di tengah konflik kerusuhan Ambon yang berlatar agama, Sani mencoba membaurkan anak-anak dari agama-agama berbeda sehingga memenangi kejuaraan nasional U-15 di Jakarta.
"Dia (Sani) sempat menjadi tukang ojek, dan dalam keterbatasan itu dia mampu membangun sepak bola di desanya," kata Glenn dikutip BolaSport.com dari Kompas pada (16/1/2014) lalu.
Baca Juga: Di Tengah COVID-19, Pemain Bali United Dikaruniai Anak Pertama
"Kerja kerasnya itu menjadikannya sebagai pelatih bagi tim sepak bola Maluku U-15 dan mereka menang saat itu di Jakarta," tambahnya.
Film ini membawa pesan perdamaian yang kuat bahwa perbedaan tak menghalangi terciptanya kesatuan.
Keuntungan dari film ini juga didonasikan untuk membangun sepak bola di Maluku.
"Pesan positif dari film ini kiranya dapat diterima seluruh masyarakat Indonesia, bukan soal konflik sosial tetapi perjuangan dan semangat untuk memajukan daerah ini," kata Walikota Ambon saat itu, Richard Louhenapessy.