Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Kami berusaha menyelesaikan masalah secara internal," katanya.
Nantinya, Parsons dan IPC akan mengatur ulang komitmen yang dibuat oleh mereka sendiri dari berbagai komite nasional pada musim panas ini.
“Kompetisi yang dibatalkan dan rencana yang berubah dikenakan biaya bagi anggota kami, yang biasanya bukan organisasi besar dan kaya."
"Jadi, mereka tidak kebal terhadap masalah keuangan yang saat ini juga ada COVID-19," ujar Parsons.
Baca Juga: Manchester United Siap Eksploitasi Bursa Transfer Pasca-Virus Corona
IPC saat ini tengah membantu federasi yang berhubungan dengan biaya masuk, hotel, tiket perjalanan, dan pembatalan kejuaraan.
Sedangkan untuk komite juga sedang memperjuangkan bagaimana sebagian uang yang ada dapat masuk kembali ke dalam kas mereka.
"Skenario kasus terbaik bagi kami, soal akomodasi bahwa hotel sudah ada kesepakatan untuk tahun ini ... mereka dapat menawarkan layanan yang sama tahun depan tanpa harus membebankan biaya penalti," tuturnya.
Prioritas utama lainnya menurut Parsons adalah kemajuan Tokyo menjadi kota yang mudah diakses selama Paralimpiade berlangsung, saat ini diperlukan 850 kamar yang setidaknya punya akses, namun masih terdapat kekurangan.
IPC masih mengejar beberapa hotel untuk segera membangun akses untuk kamar-kamar tersebut, dengan kondisi penundaan saat ini diharapkan Parsons tidak kehilangan fokus dalam membangun tujuan aksesibilitas tersebut.
"Kami tidak bisa kehilangan fokus pada akomodasi yang dapat diakses, beberapa hotel siap untuk menyesuaikan dan beradaptasi dan dengan penundaan ini dan mereka mungkin kehilangan fokus pada hal itu."
"Butuh banyak waktu dan usaha untuk membuat bola ini bergerak dan kami tidak ingin mundur karena penundaan itu, ucap Parsons.