Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Keputusan Lauda bisa dimengerti. Pria asal Austria itu masih dibayangi trauma lantaran mengalami kecelakan fatal saat turun dalam seri ke-10 di Jerman.
Dengan mundurnya Lauda dari balapan di Jepang, otomatis peluang Hunt menggenggam predikat juara dunia semakin terbuka lebar.
Pembalap yang kala itu membela tim McLaren hanya perlu finis di urutan ketiga untuk mengungguli poin Lauda.
Jalan Hunt menuju pintu juara bukan berarti mudah. Selain harus mengatasi lintasan licin, ia juga mengalami masalah pada bagian ban.
Dewi Fortuna ternyata masih menghinggapi Hunt. Setelah sempat tercecer di barisan kelima, lelaki berpaspor Inggris itu akhirnya secara dramatis berhasil mengklaim posisi ketiga.
Kesuksesan finis di peringkat ketiga membuat Hunt naik ke puncak klasemen pembalap dengan perolehan 69 poin.
Sementara itu, Lauda harus rela turun ke tangga kedua dengan hanya terpaut satu angka.
Alhasil, Hunt mendapatkan titel juara dunia untuk kali pertama sekaligus yang terakhir dalam karier balapannya.
18 July, 1976 = one of the most controversial F1 races in memory
A rollercoaster British GP for James Hunt:
???? Crashes on the first corner
???? Blocked from the restart
???? Reinstated
???? Beats title rival Niki Lauda to the win
???? Disqualified two months later#OnThisDay #F1 pic.twitter.com/MOt31EUvkt
— Formula 1 (@F1) July 18, 2018
Bisa dibilang, ia merupakan one hit maker atau hanya sekali membuat gebrakan.