Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Hasil tak terduga menjadi daya tarik dari ajang olahraga. Pun demikian di MotoGP, finis pertama meski start belakangan terbukti bukan hal mustahil.
Memenangi perlombaan menjadi target impian semua pembalap MotoGP. Ambisi para rider untuk menang menghadirkan bumbu tersendiri dalam persaingan.
Finis terdepan sendiri bukan hal mudah. Pasalnya, berbagai faktor turut mempengaruhi. Salah satunya adalah posisi start yang ditentukan dari sesi kualifikasi.
Dengan perbedaan kualitas yang semakin menipis, memulai balapan dengan bagus akan sangat membantu bagi pembalap untuk meraih posisi terbaik.
Baca Juga: Anthony Sinisuka Ginting Tak Tertekan Dibayangi Kesuksesan Senior
Meski begitu, sejarah membuktikan bahwa memenangi balapan bukan sebuah hal yang mustahil bagi penghuni barisan start belakang.
Bahkan, MotoGP pernah menjadi saksi aksi comeback fantastis ketika pembalap yang start paling belakang justru sanggup finis duluan.
Marc Marquez - Moto2 Valencia 2012
Hari Minggu tanggal 11 November 2012, tepatnya dalam balapan Moto2 Valencia 2012, ada Marc Marquez yang membuat keajaiban demikian.
Baca Juga: Menurut Shin Tae-yong, Pelatih Indonesia Terlalu Baik pada Pemain
Marquez mendapat masalah setelah harus start dari posisi ke-33 akibat manuver agresif kepada Simone Corsi dalam sesi kualifikasi.
Start dari posisi terakhir ternyata bukan masalah bagi Marquez. Tak butuh waktu lama bagi Si Semut untuk naik ke posisi ke-11.
Pada lap ke-12, atau pertengahan lomba, Marquez sudah berada di posisi kelima.
Kans Marquez saat itu terlihat sudah mentok karena dia tertinggal 11 detik dari Julian Simon yang memimpin jalannya balapan.
Apakah keajaiban Marquez berhenti di situ? Ternyata tidak. Marquez justru semakin menggila dan mencetak waktu lap lebih cepat sedetik dari Simon.
Hasilnya, Marquez sanggup menyalip Simon untuk posisi pertama ketika balapan tersisa tiga putaran. Marquez finis terdepan, lebih cepat sedetik dari Simon.
Marquez sebenarnya tidak perlu menang lantaran sudah mengunci gelar juara Moto2. Akan tetapi, Marquez tetaplah Marquez, tidak ada kata kalah dalam kamusnya.
Dani Pedrosa - MotoGP Valencia 2012
Tak perlu waktu lama untuk menanti keajaiban berikutnya. Pada sesi balapan berikutnya di sirkuit yang sama, ada Dani Pedrosa yang finis pertama meski start belakangan.
Baca Juga: Arema FC Gelar Aksi Bagi-bagi Paket Bantuan pada Masyarakat
Oke, Pedrosa tidak start dari posisi paling belakang, melainkan start dari pit lane bersama tiga pembalap lainnya karena mengganti ban menjelang start.
Pedrosa saat itu memang melakukan perjudian karena memasang ban kering ketika kondisi trek belum kering benar akibat habis diguyur hujan.
Seperti diduga, melaju dengan ban kering saat trek masih basah bukan pekerjaan mudah. Pedrosa bahkan hampir melintir saat baru keluar dari pitlane.
Namun begitu, keputusan Pedrosa terbukti manjur. Aspal lintasan Sirkuit Ricardo Tormo mengering, pembalap lain pun kelabakan masuk ke pit untuk mengganti ban.
Pedrosa pun memanfaatkan keunggulannya untuk merangsek ke depan. Dia sendirian berduel dengan Jorge Lorenzo sementara rival-rivalnya tertinggal jauh di belakang.
Pedrosa sempat ketiban sial ketika dia melebar sehingga kehilangan momentum untuk menang. Untungnya, Lorenzo gagal finis karena terjatuh beberapa saat kemudian.
Pembalap berjulukan The Little Spaniard itu finis pertama. Dia unggul sejauh 37 detik (!) dari test rider Yamaha, Katsuyuki Nakasuga, yang menjadi runner-up.
Pedrosa juga sukses meng-overlap 7 dari 14 pembalap yang sanggup menuntaskan balapan penutup dari MotoGP musim 2012 tersebut.
Brad Binder - Moto3 Spanyol 2016
Baca Juga: Diam-diam Juan Mata Rindukan Mantan Rekannya di Manchester United
Hari Minggu tanggal 24 April 2016, pembalap Red Bull KTM Ajo, Brad Binder, harus berurusan dengan Race Steward karena ada software ECU ilegal di motornya.
Seharusnya start dari posisi kedua, Binder harus rela start dari posisi paling belakang dari 35 pembalap yang mengikuti balapan di Sirkuit Jerez, Spanyol, tersebut.
Namun begitu, Binder tidak patah arang. Secara pasti, pembalap berkebangsaan Afrika Selatan tersebut memperbaiki posisinya.
Pada lap pertama, Binder sudah menyalip 14 motor untuk naik ke urutan ke-21. Dua lap berselang, dia sudah berada di posisi 15 besar.
Saat balapan memasuki lap ke-9, Binder sudah berada di belakang Jorge Navarro, Francesco Bagnaia, dan Nicolo Bulega yang berada di grup terdepan.
Binder kemudian menyalip Bulega pada lap ke-15. Dia kembali memperbaiki posisinya setelah memanfaatkan kesalahan Bagnaia.
Pada lap ke-18, giliran Navarro yang melebar, Binder mengambil kesempatan emas untuk mengambil alih posisi pertama.
Binder sanggup menjaga posisinya. Dia meraih kemenangan pertamanya di ajang Grand Prix dengan cara terbaik yang bisa dilakukan.
Baca Juga: Presiden IOC: Penundaan Olimpiade Akibatkan Pembengkakan Anggaran