Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kepada media Spanyol, AS, Luis Milla curhat dirinya merasa tak diperhitungkan lagi usai diberhentikan oleh PSSI pada 2018.
Luis Milla pernah berkarier di Tanah Air dengan melatih timnas Indonesia pada 2017-2018.
Pelatih asal Spnyol itu telah memimpin timnas Indonesia pada enam pertandingan ujicoba timnas Indonesia.
Enam pertandingan itu melawan, Luis Milla mencatakan dua kali menang, dua seri, dan dua kalah.
Timnas Indonesia menang atas Guyana (2-1) dan Lamboja (2-0).
Baca Juga: Liverpool Ingin Datangkan Willian dari Chelsea, Krisis COVID-19?
Kemudian seri melawan Fiji (0-0) dam Puerto Rico (0-0), kalah melawan Islandia (1-4) dan Myanmar (1-3).
Selain itu Luis Milla memimpin timnas U-23 Indonesia di Asian Games 2018 yang dihelat di tanah air.
Luis Milla membawa timnas U-23 Indonesia hingga babak 16 besar.
Pada fase grup timnas U-23 Indonesia menjalani empat laga dengan tiga kali kemenangan dan satu kali kalah.
Tiga kemenangan itu diperoleh melawan Taiwan (4-0), Laos (3-0), Hong Kong (3-1).
Sementara satu kekalahan timnas U-23 Indonesia melawan Palestina dengan skor 1-2.
Terhenti di babak 16 besar Asian Games 2918, PSSI menilai kinerja Luis Milla tak memenuhi target, sehingga Induk Organisasi Sepak Bola Indonesia itu memutuskan untuk memberhentikan Luis Milla.
Baca Juga: Lionel Messi Lebih Pilih Neymar yang Datang ke Barcelona Ketimbang Rekannya di Timnas Argentina
Feliz 90 aniversario de la Federación Indonesia de Fútbol ????????⚽️ Orgulloso de haber vivido tan buenos momentos en este bonito país que vive el fútbol con una pasión increíble ???????? @PSSI pic.twitter.com/3UAEL0m64f
— Luis Milla (@Luismillacoach) 19 April 2020
Kini, Milla curhat bahwa dirinya rindu melatih lagi kepada media Spanyol, AS.
Luis Milla memang belum pernah melatih lagi setelah selesai dengan Indonesia.
Ia kini banyak diundang sebagai komentator dan analis pertandingan.
"Sebelum keadaan (pandemi COVID-19) ini, saya adalah komentator dan faktanya memang saya menyukainya, berdebat dan menganilisis pertandingan, tetapi sejujurnya yang saya inginkan adalah melatih," ujar Luis Milla dikutip BolaSport.com dari AS.
"Pengalaman terakhir saya di timnas Indonesia, di mana itu satu setengah tahun yang lalu, sementara di Spanyol dengan Real Zaragoza yang empat tahun lalu," tambahnya.
Milla juga curhat bahwa setelah berpisah dengan timnas Indonesia, dirinya merasa tak diperhitungkan lagi di bursa pelatih.
"Ketika petualangan saya selesai dengan Indonesia dan memutuskan untuk kembali ke Spanol, saya merasa tertinggal, tak diperhitungkan lagi di bursa pelatih," ujarnya.
"Sehingga saya berharap mendapat peluang baru di pasar saya, yakni Divisi kedua Liga Spanyol, ketika kondisi (pandemi COVID-19) ini berakhir."
"Dan jika tidak, saya memiliki kemungkinan-kemungkinan lain untuk bisa mendapat kesempatan melatih seperti saat di Uni Emirat Arab atau Indonesia," tambahnya.
Baca Juga: Inter Milan Siap Perpanjang Kontrak Gelandang Kesayangan Antonio Conte
Selain Indonesia, Luis Milla juga pernah berpetualang ke Uni Emirat Arab, saat menukangi klub asal Dubai, Al-Jazira.
Milla menyatakan sepak bola Asia masih jauh kualitasnya dibanding dengan sepak bola Eropa.
"Secara gambaran seluruh sepak bola di Asia masih sangat jauh levelnya ketimbang di Eropa."
"Memang benar ada banyak tingkatan berbeda yang ada di sepak bola Asia."
"Mereka dalam jalur yang tepat, namun pada kecepatan berbeda, di atas segalanya yang mereka harus lakukan adalah memilih pelatih yang mencarikan formula terbaik untuk sepak bola mereka, bukan mencari pelatih yang terbaik," ujarnya.