Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Rekor pada masa lampau ada untuk dipecahkan. Namun, tidak semua rekor berhasil dilewati meski amunisi semakin mumpuni.
Pengembangan teknologi menjadi salah satu aspek penting dalam dunia otomotif, tak terkecuali dalam ajang balap seperti MotoGP.
Saking canggihnya, pembalap kini tidak hanya berlomba dengan menarik gas dan menekan rem melainkan juga memilih berbagai pengaturan yang tersedia.
Kemajuan teknologi ini juga membuat pembalap semakin percaya diri dengan motornya.
Baca Juga: Legenda Timnas Indonesia Curhat Rela Ikut Tarkam demi Sambung Hidup
Ditambah dengan perkembangan mesin motor yang semakin oke, bukan pekerjaan yang susah bagi pembalap untuk mencapai kecepatan tinggi.
Pada balapan MotoGP Italia 2019, Andrea Dovizioso dari tim Ducati kembali mempertajam rekor kecepatan tertinggi di MotoGP menjadi 356,5 kilometer per jam (kpj).
Sebagai perbandingan, selama tiga musim terakhir dari era mesin 2 tak 500cc, kecepatan tertinggi yang dicatat rider MotoGP berada di bawah angka 320 kpj.
Akan tetapi, semakin meningkatnya kecepatan di MotoGP ternyata tidak serta merta berarti rekor lap tercepat bakal dengan mudah terlewati.
Baca Juga: Mike Tyson adalah Wajah Baru dalam Dunia Tinju
Sebagai awalan, lap tercepat tak mengacu kepada waktu yang diperlukan pembalap untuk melakukan satu putaran melainkan kecepatan rata-ratanya.
Sebagai gambaran, ketika Andrea Dovizioso mencetak rekor lap tercepat dalam balapan MotoGP Austria (1:23,827), kecepatan rata-ratanya adalah 185,4 kpj.
Rekor yang dibukukan Dovizioso tersebut menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan rekor serupa dari sirkuit lain yang menjadi tuan rumah MotoGP 2020.
Namun begitu, rekor Dovizioso tidak ada apa-apanya dibandingkan catatan milik legenda MotoGP, Barry Sheene, pada tahun... 1977.
Ketika mencetak waktu lap tercepat menuju kemenangannya di GP Belgia musim itu, Sheene membukukan kecepatan rata-rata 220,7 kpj.
Dalam hal ini, daya pacu motor balap bukan menjadi alasan Sheene bisa melaju lebih kencang daripada Dovizioso melainkan karakter sirkuit yang dilalui.
Memang, Red Bull Ring yang menjadi tuan rumah MotoGP Austria memliki karakter yang cepat karena layout lintasan yang hampir 'kotak'.
Namun begitu, Spa-Francorchamps yang menjadi tuan rumah GP Belgia jauh lebih kencang karena hanya memiliki satu tikungan lambat!
Baca Juga: Dua Pemain Persib Lahir di Tanggal yang Sama Tapi Beda Benua
Sirkuit Spa-Francorchamps yang digunakan Sheene dkk. saat itu merupakan versi lama dengan panjang lintasan mencapai 14 kilometer dan dipenuhi tikungan cepat.
Satu-satunya tikungan lambat adalah tikungan terakhir La Source (sekarang menjadi Tikungan 1 jika menggunakan gedung paddock baru).
Lintasan yang panjang dan cepat membuat pembalap MotoGP saat itu seringkali kesulitan untuk mengurangi kecepatannya menuju belokan terakhir.
Spa-Francorchamps sendiri telah mengalami modifikasi karena faktor keamanan. Sejak 1979, panjang lintasan dipangkas menjadi tersisa 7 km saja.
Baca Juga: KILAS BALIK - Marc Marquez Absen dari Latihan Bebas Setelah Makan Bakso
MotoGP juga sudah tidak berlomba di Spa-Francorchamps sejak terakhir kali melakukannya pada musim 1990.
Pengelola Spa-Francorchamps sebenarnya telah menyatakan minatnya untuk kembali menggelar balapan MotoGP.
Namun begitu, masih ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan terutama hal-hal yang menyangkut aspek keselamatan seperti area run-off.
Lantas, seberapa besar kans rekor lap tercepat di MotoGP bakal terpecahkan jika Marc Marquez dkk. kembali berlomba di sirkuit bersejarah itu?
Baca Juga: F1 2020 Bakal Dibuka Awal Juli, MotoGP 2020 Bagaimana?
Jika berkaca dengan ajang balap lain yaitu F1, pembalap jet darat bisa menembus kecepatan rata-rata 230 kpj untuk setiap putarannya di Spa.
Meski begitu, perlu dicatat bahwa ada perbedaan besar antara F1 dan MotoGP.
Sebagai perbandingan, pembalap yang finis paling belakang dalam balapan F1 di Red Bull Ring musim lalu bisa mencatatkan kecepatan rata-rata 219 kpj.
Melihat catatan Dovizioso di tempat yang sama, bisa dibilang mobil terlambat di F1 setidaknya masih lebih cepat 30 kpj daripada motor terkencang di MotoGP untuk sekarang.
Jika demikian, Barry Sheene tampaknya bisa beristirahat tenang karena rekor miliknya bakal sulit untuk dipecahkan dalam waktu dekat.
Baca Juga: Sedihnya Mantan Monster UFC Usai Dibekuk Conor McGregor Dalam 13 Detik