Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Gelandang Persita Tangerang, Redi Rusmawan, mengaku paling susah menahan haus ketika harus menjalani latihan di tengah bulan puasa.
Umat muslim tentunya memiliki tantangan masing-masing dalam menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadan.
Tantangan itu dapat berupa menahan haus, rasa lapar, emosi, dan tantangan-tantangan lain yang harus dihadapi.
Baca Juga: 5 Kiper ini Punya Rekor Super Fantastis yang Susah untuk Dipecahkan
Tantangan itu bisa jadi terasa lebih berat bagi para atlet, termasuk pemain sepak bola.
Para pemain profesional ini tetap memiliki kewajiban untuk menjaga kebugaran tubuhnya lewat latihan fisik meskipun tengah beribadah puasa.
Tantangan itu dirasakan juga oleh gelandang Persita Tangerang, Redi Rusmawan.
Pemain yang berposisi sebagai gelandang serang itu mengaku punya satu tantangan terberat yang sangat sulit dijalankan ketika menjalani latihan di tengah Ramadan.
Baca Juga: Dramatis Abis! Ini 5 Epic Comeback Terbaik di Gelaran Liga Champions
"Bagi saya tantangan terberat itu menahan rasa haus," ujar Redi dilansir Bolasport.com dari Warta Kota.
Untuk menyiasati hal itu, Redi kemudian memilih waktu latihan satu jam sebelum berbuka puasa.
Waktu itu dipilih oleh Redi supaya bisa menghindari kemungkinan dirinya batal puasa akibat tak bisa menahan rasa haus.
Baca Juga: Pujian Setinggi Langit Erling Haaland untuk Pemain yang Buat Timnya Keok di Liga Champions
Redi sendiri menjelaskan bahwa dirinya terus berlatih setiap hari untuk menjaga kebugaran fisiknya.
Selain melakukan latihan yang diberikan oleh tim pelatih, pemain 23 tahun itu juga menambah porsi latihannya dengan menu lain seperti ball feeling, juggling, sit up, push up, back up, dan skipping.
Bila waktu berbuka puasa tiba, Redi akan menunaikan kewajiban salat terlebih dahulu sebelum menyantap hidangan favoritnya, mi seropot, dan menambah asupan air dalam tubuh.
Di sisi lain, Redi juga tetap bersyukur bisa menjalani ibadah puasa bersama keluarganya meski harus dilalui di tengah pandemi virus corona.