Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Eero Markkanen merupakan mantan pemain PSM Makassar yang merupakan rekrutan pertama Zinedine Zidane. Sepak bola telah membawanya menuju klub bertabur bintang, Real Madrid.
Berhasil menuju Real Madrid, akan tetapi karier Eero Markkanen penuh lika-liku hingga ia sempat bermain di Indonesia bersama PSM Makassar.
Eero Markkanen merupakan pemain asal Filandia yang memperkuat tim nasional negara tersebut.
BolaSport.com melansir dari Helsington Sanomat, setahun lalu Eero Markkanen masih bermain untuk tim Nasional Finlandia di pemusatan di Qatar dan mencetak gol untuk kemenangan dengan skor 1-0 melawan Swedia.
Baca Juga: Mantan Pemain Kasta Teratas Liga Prancis Ingin Balik ke Persib Bandung
Setelah itu, Eero Markkanen mengorbankan tempatnya di tim nasional saat dia memulai karier di kasta teratas sepak bola Indonesia, Liga 1.
Eero Markkanen bermain untuk PSM Makassar pada Liga 1 musim 2019.
Markkanen ditawari kesempatan untuk bermain di PSM Makassar dan itu tawaran yang menarik.
Saat ia akan bergabung dengan PSM Makassar, ia tahu akan ada resiko tersendiri.
"Saya pikir mengapa saya tidak pergi ke sana untuk mencoba. Saya tahu itu memiliki resiko sendiri. Saya tahu apa artinya dari sudut pandang tim nasional," ujar Eero Markkanen dikutip BolaSport.com dari Helsington Sanomat.
Eero Markkanen belum bermain untuk tim nasional selama setahun terakhir. Ia menilai masuk ke tim nasional untuk Piala Eropa tidak mungkin, tetapi bukan tidak mungkin.
Baca Juga: Khusus Bulan Ini, Pemain Madura United Akan Terima Dua Kali Gaji
Saat ini Eero Markkanen memperkuat klub Filandia, FC Haka.
Kepada Helsinton Sanomat, Markkanen menceritakan kehidupannya di Indonesia.
Pemain 28 tahun itu mengatakan bahwa ia mungkin tidak akan bisa berada di Indonesia untuk waktu yang lama jika benar-benar merasa sendirian.
Akan tetapi, beruntungnya ada Aaron Evans yang bergabung ke PSM Makassar pada waktu yang sama dengan Markkanen.
Aaron Evans yang sudah beberapa musim bermain di Indonesia memberi tahu Markkanen tentang hal dasar, menunjukkan restoran dan sebagai penerjemah.
Markkanen pun menceritakan bahwa latihan pertama ditonton oleh ribuan penggemar.
"Mereka dikenal di mana-mana. Biasanya mereka menginginkan foto. Tidak ada bahaya dalam itu," ujar Markkananen.
Menurutnya Indonesia adalah orang yang ramah.
Baca Juga: Mengintip Statistik Jaimerson, Bagus di Persija atau Madura United?
"Ketika kamu menunjukkan rasa hormat kepada mereka, kamu juga mendapatkannya kembali. Saya menikmati hidup di sana," ujarnya.
Kariernya di PSM Makassar segera berubah setelah pelatih baru tiba.
Menurut Markkanen, pelatih baru tidak menyukainya. Markkanen telah mencetak 10 gol dalam 10 laga dan masuk ke bangku cadangan.
"Pada dasarnya, saya menghabiskan kehidupan yang sama di sana seperti di tempat lain. Saya bangun, pergi ke pelatihan, mungkin saya melakukan sesuatu dengan rekan tim saya. Terkadang saya bosan, tapi begitulah di mana-mana. Saya berbaring di sofa dan menonton Nelflix," ujarnya.
Menilik jauh kebelakang, karier Eero Markkanen melesat cepat dalam kurun waktu tiga tahun.
Msim 2011/2012 ia masih bermain di klub Finladia, Vihtavouri Panmous, pada 2014 ia dikontrak oleh Real Madrid.
Ia ditransfer dari AIK Stcokholm ke Real Madrid dengan beberapa juta Euro.
Eero Markkanen pun dinilai blunder pertama Zinedine Zidane yang saat itu menangangi Real Madrid Castilla.
Kariernya yang singkat di Real Madrid dianggap sebagai pembelian gagal Zinedine Zidane.
Eero hanya bermain 10 pertandingan bersama Real Madrid Castilla dengan mencetak dua gol. Pencapaian tersebut dinilai di bawah rata-rata pencapaian gol seseorang yang berharap untuk bermain di tim utama.
Tak lama, Real Madrid pun melepas Eero Markkanen.
Setelah dilepas Real Mardrid, ia ia bermain untuk klub Finlandia RoPS untuk musim 2015/2016.
Pada 2016 ia bermain untuk klub Swedia, AIK Stockholm. Setahun berikutnya ia hijrah ke Jerman bersama klub Dynamo Dresden.
Kemudian ia tercatat bermain untuk Renders FC (Denmark) dan Dalkurd (Swedia) sebelum akhirnya bermain di PSM Makassar pada 2019.