Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Gelandang asing Persiraja Banda Aceh, Samir Ayass, bercerita tentang seramnya pengaruh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, di Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Gelandang asing Persiraja Banda Aceh, Samir Ayass, baru-baru ini menjalani wawancara dengan media asal Bulgaria, blitz.bg.
Dalam sesi wawancara tersebut, Samir bercerita tentang pengalaman yang tak terlupakan semasa membela timnas Lebanon.
Seperti diketahui, pemain 29 tahun itu memang merupakan salah satu pemain yang memperkuat timnas Lebanon sejak 2017.
Baca Juga: Inilah Penyerang Indonesia Paling Subur dan Legendaris di Era Galatama
Sebagai seorang gelandang, Samir kerap mendapat kepercayaan dari sang pelatih, Liviu Ciobotariu, untuk mengawal lini tengah timnas Lebanon.
Samir sendiri sudah tampil sebanyak sembilan kali bersama timnas Lebanon dan berhasil mencetak satu gol.
Menurut Samir, pengalaman paling tak terlupakan ketika bersaragam timnas adalah ketika negaranya menghadapi timnas Korea Utara.
Sepanjang kariernya sebagai pemain timnas, Samir sudah tiga kali menghadapi timnas Korea Utara, yakni pada Kualifikasi Piala Asia 2017, Piala Asia 2019, dan Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Baca Juga: Thierry Henry Ungkap Pep Guardiola adalah Pelatih yang Terlalu Menuntut
Satu-satunya gol Samir untuk timnas Lebanon juga diciptakan ke gawang timnas Korea Utara.
Gol itu terjadi ketika timnas Lebanon membantai timnas Korea Utara dengan skor 5-0 di Kualifikasi Piala Asia 2017.
"Saya sudah beberapa kali bertanding lawan Korea Utara. Di Kualifikasi Piala Asia 2017, Lebanon menang 5-0 dan saya mencetak satu gol," ujar Samir dikutip Bolasport.com dari blitz.bg.
Samir bercerita bahwa timnas Korea Utara menjadi lawan yang berkesan sebab memiliki pemimpin sekelas Kim Jong-un.
Baca Juga: Terungkap, Alasan Messi Sangat Menyukai Kehadiran Neymar di Barcelona
Menurutnya, cucu dari pendiri Korea Utara, Kim Il-sung, itu adalah sosok menyeramkan yang punya pengaruh besar terhadap rakyatnya.
"Kami pernah menang juga 4-1 lawan Korea Utara tahun kemarin (Piala Asia 2019), tapi sangat menyeramkan ketika harus mengunjungi Pyongyang," tutur Samir.
"Pemimpin mereka, Kim Jong-un, berhasil menginspirasi mereka sehingga kami kalah 0-2 (Kualifikasi Piala Dunia 2022)."
"Timnas Korea Utara sangat kuat ketika bermain di hadapan publik sendiri," ucap Samir lagi.
"Kim Jong-un memerintahkan semua orang untuk pergi ke stadion, mereka semua memakai baju putih dan berteriak sepanjang pertandingan sehingga sangat berisik," kata Samir.
Baca Juga: Lupakan Rekor Valentino Rossi, Marc Marquez Ingin Juara Dunia Setiap Tahun
Tak hanya itu, keseraman Kim Jong-un juga terlihat dari sambutan yang diterima oleh para pemain timnas Lebanon ketika sampai di Pyongyang.
Para pemain timnas Lebanon dipaksa menjadi saksi bagaimana bentuk otoritas Kim Jong-un berlaku di semua bidang di Korea Utara.
"Kami kelelahan setelah berkendara selama 25 jam dari Beirut ke Pyongyang," tutur Samir.
"Situasinya membuat depresi, kami selalu dijaga tentara bersenjata. Kami tinggal di hotel kuno yang jadi tempat tinggal semua orang."
"Mereka hanya punya dua channel televisi yang semua isinya menampilkan pidato Kim Jong-un. Pengalaman ke Korea Utara tidak akan saya lupakan," tandasnya.