Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kontan saja peristiwa tersebut terekam dan dijadikan bahan olokan warganet di media sosial.
Momen tragis Boateng dipermalukan Messi kembali dibicarakan ramai lima tahun pasca-kejadian.
Sang korban, Boateng, menyadari dirinya masih saja menjadi bahan candaan akibat peristiwa itu meski sudah lama berlalu.
Here you go - something to laugh these tough days. I'll get some popcorn meanwhile ???? ... and watch World Cup final 2014 afterwards ???? pic.twitter.com/Gf2SXmjqLr
— Jerome Boateng (@JB17Official) May 6, 2020
Akan tetapi, defender berusia 31 tahun ini santai saja menyikapinya dan punya cara jitu buat membalas lewat postingan di Twitter.
Boateng malah melancarkan 'serangan balik' yang dimaksudkan buat menohok benak publik yang menertawakannya dengan menunjuk ke momen Piala Dunia 2014.
"Inilah dia, suatu hal untuk ditertawakan pada hari-hari sulit ini. Saya akan mengambil popcorn sambil menonton final Piala 2014," katanya mencuit di Twitter.
Boateng mengingatkan publik akan keberhasilan dia dan timnas Jerman yang lebih dulu membuat Messi dkk meringis.
Baca Juga: 10 Pemain Paling Setia di Satu Klub, Lionel Messi Bukan yang Pertama
Pada final Piala Dunia 2014, Boateng tampil solid di lini belakang Jerman untuk mencegah Messi dkk mencetak keajaiban bersama timnas Argentina.
Pada akhir laga di Rio de Janeiro tersebut, Jerman keluar sebagai kampiun Piala Dunia usai menekuk Jerman 1-0 berkat gol tunggal Mario Goetze.
Itulah momen kebanggaan Boateng yang mungkin merasa dirinya lebih dulu mempermalukan Messi sebelum dia dijadikan bahan olokan.