Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sehingga klub pun harus memutar otak meski dibilang saat ini sedang mengalami ketar-ketir atau takut mengenai tanggung jawab ke pemain.
Akan tetapi meski tak memiliki pemasukan, gaji untuk tetap menjalankan kewajiban mereka.
“Jelas kami ketar-ketir karena tak ada pemasukan,” kata Novi Umar sebagaimana dilansir BolaSport.com dari laman resmi Borneo FC.
“Ya, bukan hanya kami pastinya. Semua klub pasti mengalami hal yang sama,” ucapnya.
Tak hanya itu, Novi Umar juga mengaku bahwa untuk sponsor yang melakukan kerja sama pun tak memberi pemasukan.
Baca Juga: Bek Madura United yang Rindukan Suasana Latihan Saat Ramadan
Tentu saja hal itu karena, sponsor bisa memberikan pendanaan apabila kompetisi berlanjut, sehingga dana pun diberikan secara bertahap.
Dengan keputusan Liga 1 yang belum ada kejelasan juga membuat, Pesut Etam ketar-ketir dan masih mengambang.
“Jadi dari sponsor baru satu termin. Untuk dua terminnya tentu masih ada tanda tanya. Tergantung liga masih lanjut atau tidak,” ujar Umar.
Untuk saat ini penjualan jersey menjadi harapan satu-satunya untuk Borneo FC, dan jersey pun di jual secara online.
Pada masa seperti ini, tentu penjualan jersey tidak cukup banyak dan pastinya berpengaruh juga kepada pemasukan tim.
“Untuk jersey memang kami belum ada di store. Jadi, kami kalau ada yang mau beli, langsung via online ke Riors,” tutur Novi Umar.