Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pelatih Persebaya Pesimistis Liga 1 2020 Bisa Ikuti Jejak Sepak Bola Dunia yang Kembali Hidup

By Hugo Hardianto Wijaya - Senin, 11 Mei 2020 | 19:30 WIB
Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, pesimistis Liga 1 2020 bisa dilanjutkan lagi seperti Liga Korea Selatan. (HABIBUR ROHMAN/TRIBUN JATIM)

Dok. Persebaya Surabaya
Pelatih Persebaya Aji Santoso mendapat sambutan hangat dari arsitek Persipura Jayapura Jacksen F. Tiago pada laga Shopee Liga 1 musim lalu di Stadion Aji Imbut, Tenggarong.

Hal itu mengingat kasus pasien positif terjangkit virus corona di Indonesia terus bertambah dan belum ada tanda-tanda pandemi akan segera berakhir.

"Setiap negara tidak bisa sebagai ukuran karena tingkat kedisplinan dan kesadaran masyarakatnya juga berbeda-beda," kata Aji Santoso dilansir Bolasport.com dari Tribun Jatim.

"Menurut saya cukup riskan kalau Indonesia melanjutkan kompetisi dengan kondisi yang tidak bersih 100 persen dari virus Corona," imbuh pelatih asal Kabupaten Malang ini.

Baca Juga: Di Laga Debutnya Bersama Persib, Pemain Ini Langsung Dipertemukan dengan Sang Mantan

Mantan pelatih Persela Lamongan itu juga menilai bahwa meski sudah dimulai kembali, Liga Korea Selatan tetap memiliki kekhawatiran terhadap penambahan kasus COVID-19.

Itu berkaca dari sejumlah peraturan yang diterapkan dalam pembukaan Liga Korea Selatan 2020.

Selain digelar tanpa penonton, laga tersebut juga tidak disertai prosesi salaman serta para pemain dan pelatih yang berada di bangku cadangan masih menggunakan masker.

"Di Korea juga saya lihat melanjutkan kompetisi masih ada rasa kekhawatiran. Itu terbukti dengan pemain cadangan masih menggunakan masker," ujarnya.

Baca Juga: Herrera Minta Man United Bersabar soal Perkembangan Pogba

Aji sendiri sempat mengusulkan tentang adanya turnamen pengganti liga yang diadakan setelah pandemi COVID-19 di Indonesia berakhir.

Namun, untuk pelaksanaannya, Aji memilih menunggu keputusan dari pemerintah terkait situasi darurat.

"Ya harus nunggu pengumuman dari pemerintah baru bisa menentukan waktunya," kata Aji Santoso.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Penyerang muda Indonesia, Egy Maulana Vikri, membagikan kisah saat ia hampir ditangkap polisi Polandia akibat berlatih semasa lockdown pandemi Covid-19. Egy Maulana Vikri mengungkap pernah hampir ditangkap polisi saat menjalani latihan di Polandia semasa lockdown akibat pandemi virus corona atau Covid-19. "Waktu itu lagi lockdown, tapi ada latihan yang dibebankan ke individu masing-masing, nah saya ada latihan lari," ucap Egy, seperti dikutip Bolanas.com dari Instagram resmi Kementerian Pemuda dan Olahraga. Peristiwa tersebut diceritakan Egy kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali pada Minggu (10/4/2020). "Pada saat itu saya lari, karena situasi sedang lockdown, jadi emang benar-benar sepi dan tidak ada orang," lanjutnya. "Di situ saya ketemu polisi dan saya hampir ditangkap sama polisi," sambungnya. Saat itu, Egy langsung berkata pada petugas yang mengadangya bahwa ia berjanji tidak akan berlari lagi di jalanan. "'Kalau kamu masih lari di sini, saya akan tangkap kamu'," tiru Egy tentang peringatan si petugas. #lechiagdansk #egymaulanavikri #bolanascom #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P