Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Serial program original Dream Chasers Garuda Select Season 2 hadir di Mola TV dari episode 1 hingga episode 22. Setiap episode menceritakan perjalanan pemain-pemain Garuda Select menempa diri di Eropa.
Dream Chasers Garuda Select Season 2 ini adalah program kerjsama Mola TV dengan PSSI untuk akselerasi pengembangan bakat terbaik di Indonesia. Tujuan utama dari program Garuda Select ini bukan untuk membentuk tim, akan tetapi menanamkan profesionalisme kepada bakat-bakat terbaik Indonesia. Sehingga bakat-bakat terbaik Indonesia itu dapat berkembang dalam dunia sepak bola profesional baik di dalam negeri atau luar negeri.
Sebanyak 24 bakat terbaik Inodnesia di setiap musimnya ditempat secara intensif di Eropa. Untuk season 2 kali ini, ada dua negara yang menjadi tujan, Inggris dan Italia. Selama berlatih di Eropa mereka akan ditempat untuk mengejar ketertinggalan dari sisi fisik, teknik, dan taktik. Kriteria pemilihan bakat-bakat terbaik Indonesia sendiri berdasarkan penilaian potensi untuk berkembang di masa depan, bukan berdasarkan kemampuan yang ditunjukkan saat ini.
Baca Juga: Dream Chasers Garuda Select Season 2– Birmingham, Titik Mula Bakat Muda Indonesia Mengejar Mimpi
Dalam memiliki bakat-bakat terbaik Indonesia dipercayakan kepada dua legenda timnas Inggris, Dennis Wise dan Des Walker. Perjalanan mereka menemukan bakat, menempat, dan membimbing bakat-bakat terbaik Indonesia tersaji dalam program Dream Chasers Garuda Select Season 2 dari Episode 1 hingga 22.
Episode 1
New Faces memceritakan bagaimana proses dua pelatih ternama Dennis Wise dan Des Walker menemukan wajah-wajah baru bakat-bakat muda Indonesia. Dalam episode ini mengisahkan perjalanan Dennis Wise dan Des Wakler menemukan pemain elit di negeri ini. Keduanya melakukan perjalanan ke berbagai kota untuk menemukan bakat-bakat muda. Dalam pencarian itu mereka ditemani oleh Simon McMenemy yang saat itu melatih timnas Indonesia dan mantan pelatih Persema Malang Timo Scheunemann. Dua mantan pemain timnas inggris itu mencari 24 bakat muda Indonesia untuk dibawa terbang ke Birmingham, Inggris untuk menempa diri selama lima bulan.
Menempuh perjalanan udara jarak jauh pun dilakukan. Dennis Wise dan Des Walker serta bakat-bakat muda terpilih pun akhirnya menginjakkan kaki di Birmingham Airport. Mereka langsung diangkut bus menuju tempat yang akan ditinggali selama di Inggris, hotel Aston University. Dalam perjalanan menuju hotel itu beberapa pemain menyanyikan lagu Garuda di Dadaku yang merupakan lagu wajib suporter timnas Indonesia saat menyaksikan skuad Garuda berlaga.
Baca Juga: Dream Chasers Garuda Select Season 2 Eps 1 - Mengejar Mimpi ke Inggris
Selanjutnya dalam episode ini kita akan diajak melihat bagaimana pemain-pemain muda itu memulai adaptasi dengan lingkungan baru. Mulai dari adapatsi cuaca dingin, tempat tinggal, latihan, makanan, hingga kebiasaan sehari-hari yang harus dilakukan. Paling utama mereka harus bisa beradaptasi dengan gaya bermain sepak bola Inggris. Saat tiba di hotel Aston University, pemain-pemain muda tersebut diajak berkeliling untuk melihat kamar, tempat makan, gym, hingga lapangan yang akan digunakan berlatih selama di Inggris. Episode 1 ini ditutup dengan sesi kelas untuk mengetahui sepak bola Inggirs dan memotivasi pemain.
Episode 2
Laying The Foundation menceriatkan 24 anak muda Indonesia menjadi pemain profesional. Dalam episode kali ini, kita akan diajak untuk menyaksikan bagaimana para pemain muda Indonesia mulai berjuang untuk menggapai cita-cita. Selain itu kita juga disuguhkan bagaimana rintangan yang harus dihadapi pemain Garuda Select untuk memulai latihan mereka. Rintangan yang dihadapi adalah cuaca dingin yang membuat pemain mengalami keram dan sulit untuk mengikuti latihan fisik. Lalu adalah perbedaan bahasa yang membatasi komunikasi dengan tim pelatih. Persoalan yang paling terasa ialah, kurangnya komunikasi yang dilakukan antar pemain.
Garuda Select pun melakukan pertandingan melawan Norhampton U-18 yang memiliki perbedaan dari segi usia, pengalaman, serta postur tubuh. Semua itu juga menjadi rintangan yang harus dihadapi. Pada pertandingan itu, adanya chemistry yang kurang terbentuk sepanjang babak pertama. Selain itu adanya kesalahan sendiri yang merugikan tim, walhasil Garuda Select kebobolan empat gol pada babak pertama.
Baca Juga: Dream Chasers Garuda Select Season 2 Eps 2 - Menjawab Tantangan di Eropa
Situasi sulit di babak pertama tak berlangsung terus menerus. Kita bisa melihat kehebatan pemain Garuda Select dan mulai memberikan ketakutan pada lawan. Pemain Garuda Select cepat memperbaiki kesalahan. Mereka menerapkan nasihat dari Dennis Wise dan Des Walker dengan baik. Perubahan drastis itu membuat Garuda Select berbalik menekan Northampton U-18 dengan sejumlah peluang pada babak kedua. Akan tetapi, kesempatan emas itu gagal berubah menjadi gol, Garuda Select pun kalah 0-5 dari Northampton U-18. Meski demikian ini masih awal mula untuk mengembangkan bakat-bakat mereka di masa depan.
Episode 3
Settlin In menceritakan kedekatan pemain-pemai Garuda Select yang mulai mengenal karakter satu sama lain. Seperti Arsa Ahmad yang merupakan anak dari daerah yang bisa menginjakkan kaki di Inggris. Kesibukkanya di Inggris tidak hanya berlatih, tetapi bersama rekan-rekannya ia curhat dan belajar bahasa Inggris. Hal positif itu membuat Dennis Wise dan Des Walker senang, karena pemainnya bisa beradaptasi.
Selain itu kita akan diajak melihat tim pelatih menggembleng pemain Garuda Select untuk meningkatkan kemampuan bermain di lapangan. Des Waker dan Dennis Wise pun mendidik mental, sikap, dan kepercayaan diri guna melawan postur-postur besar pemain muda di Inggris. Tim pelatih juga selalu meminta pemain untuk tidak terlalu lama membawa bola, sering berkomunikasi dengan yang lain, dan cara mencetak gol dengan mudah.
Baca Juga: Dream Chasers Garuda Select Season 2 Eps 3 - Mari Berjuang Bersama
Tekanan-tekanan seperti itu diberikan menjelang laga melawan Mansfield Town U-18. Setelah berlatih selama kurang dari sepekan, pertandingan itu pun tiba. Pada awal pertandingan pemain menikmati pertandingan untuk tetap menekan pertahanan lawan. Nico bisa mencetak gol dengan cepat ke gawang Mansfield Town U-18. Tim lawan pun mampu mampu menyamakan kedudukan lewat kemelut di depan gawang, babak pertama berakhir imbang 1-1. Babak kedua, Edgard Amping dkk langsung memainkan permainan terbaiknya. Komunikasi berjalan dengan bagus dan membuat Garuda Select bisa menahan serangan lawan. Terkadang serangan cepat juga dilakukan Garuda Select, namun sampai pertandingan selesai skor 1-1 bertahan.
Episode 4
Serial Dream Chasers ini, Garuda Select sukses mencatakan kemenangan pertama saat melawan tim Inggris, MK Dons U-18. Pelatih Garuda Select, Des Walker pun memuji semangat juang anak asuhnya yang nyaris gagal menang melawan MK Dons, Rabu (6/11/2019). Laga berat kembali dijalani Garuda Select setelah tiga pekan di Inggris, akan tetapi mereka tidak kenal lelah mewujudkan kemenangan pertama pada laga ini. Sebelumnya hasil imbang 1-1 didapat melawan Mansfield U-18. Des Walker dan Dennis WisE telah melakukan evaluasi pada pemainnya.
Pada episode kali ini, juga terselip kisah bek sayap kiri asal MakassaR, Edgard Amping yang dicoret dari sekolah demi menimba ilmu dengan Garuda Select di Inggris. Akan tetapi, Edgard mendapatkan banyak pelajaran berharga, baik itu kerja sama tim, komunikasi, dan kemandirian. Di episode kali ini kita diberitahu bahwa Garuda Select menunjukkan kekompakan baik di dalam dan di luar lapangan. Yaitu dengan diskusi dan menyelesaikan masalah bersama.
Baca Juga: Dream Chasers Garuda Select Season 2 Eps 4 - Kemenangan Pertama yang Berharga
Selain itu episode ini kita akan diajak melihat poin-poin penting yang ditekankan oleh asisten pelatih, Donny Holmes kepada pemain. Yaitu soal konsentrasi dalam permainan dan kemampuan merebut bola dari lawan dengan baik. Ia pun menilai pemain Garuda Select masih berkembang.
Kita juga akan diajak melihat pertandingan Garuda Select melawan MK Dons U-18. Permainan cepat pun diperagakan pemain Garuda Select dan berhasil mencetak gol pada babak pertama melalui aksi Subhan Fajri. Garuda Select pun tampil apik, dengan menambah keunggulan menjadi 2-0 melalui sepakan Rafi Asrul dan disusul gol ketiga Garuda Select yang dicetak Nico. MK Dons U-18 pun mampu mencetak dua gol di sisi waktu babak kedua. Akan tetapi sampai peluit akhir kedudukan 3-2 untuk kemenangan Garuda Select.
Episode 5
Episode kali ini berfokus pada cerita para pemain Garuda Select yang diajak kembali pada dasar-dasar teknik dan pengetahuan sepak bola. Dennis Wise dan Des Walker menaruh konsentrasi mereka untuk mengajari para pemain muda Indonesia itu tentang kaidah-kaidah yang benar dalam bermain sepak bola.
Pengetahuan baru itu langsung diterapkan oleh para pemain Garuda Select ketika menghadapi Port Vale. Pembuktian mereka ditunjukkan dengan berhasil mengungguli Port Vale dalam babak pertama. Gol Rafli membuat Garuda Select memimpin 1-0.
Baca Juga: Dream Chasers Garuda Select Season 2 Eps 5 - Belajar dari Kesalahan untuk Jadi Lebih Baik
Sayangnya, Port Vale berhasil membalas dua gol di babak kedua. Dengan cukup mudah, Bailey mencetak dua gol dan mengubah skor menjadi 2-1 untuk keunggulan Port Vale.
Rafli kemudian hadir menjadi pahlawan dalam laga ini dengan mencetak gol penyama kedudukan bagi Garuda Select. Pertandingan pun berakhir dengan skor 2-2.
Episode 6
Berkaca dari penampilan kontra Port Vale, tim pelatih Garuda Select menilai ada sejumlah kekurangan dalam diri para pemain Garuda Select. Kakang Rudianto dkk punya dua kekurangan utama yakni kemampuan fisik yang lemah dan ketidakmampuan memberi umpan yang baik.
Oleh sebab itu, mereka berusaha keras memperbaiki dua kekurangan itu. Para pemain Garuda Select memperbanyak porsi latihan untuk meningkatkan fisik serta berlatih koordinasi antarpemain.
Baca Juga: Dream Chasers Garuda Select Season 2 Eps 6 - Usaha Tak Mengkhianati Hasil
Hasil latihan itu ditunjukkan dalam pertandingan melawan Oxford United FC. Pujian bertubi-tubi disampaikan oleh komentator dalam pertandingan itu untuk Alfriyanto Niko Cs.
Mereka memang menjelma Garuda yang melebarkan sayapnya dalam laga itu. Para talenta muda itu berhasil menciptakan sejumlah kesempatan yang berbahaya. Sayangnya, dewi Fortuna belum berpihak pada pasukan Des Walker. Gawang Yogi harus kebobolan satu gol yang bertahan hingga pertandingan berakhir.
Episode 7
Episode ketujuh menceritakan sosok Alfriyanto Nico. Penyerang Garuda Select itu bercerita bisa terpilih untuk dibawa ke Inggris. Nico mengatakan ia merupakan pemain Persija Jakarta U-16. Permainannya yang istimewa terpantau dengan jelas saat melawan Semen Padang U-16.
Nico juga bercerita bahwa ia sempat dimarahi orang tuanya bila bermain sepak bola dengan lembek. Ia pun berpikir positif untuk bisa menampilkan permainan terbaiknya saat pertandingan. Orang tuanya sangat mendukung Nico untuk menjadi pesepakbola profesional dan kebanggaan Indonesia.
Baca Juga: Dream Chasers Garuda Select Season 2 Eps 7 - Berhasil Membalas Kekalahan
Dalam episode ini kita juga bisa melihat kebersamaan dan kedekatan para pemain Garuda Select dengan tim pelatih. Dalam sesi makan malam bersama, keceriaan Garuda Select sebagai satu tim sangat terlihat. Sambil tertawa mereka saling berbagi dalam suasana yang menyenangkan.
Keceriaan itu juga terbawa dalam uji coba melawan Gilingham FC U-17. Semangat besar dalam bertanding ditunjukkan lewat penampilan menyerang dan sejumlah peluang emas.
Episode 8
3 Desember 2019 menjadi momen yang tak terlupakan bagi pasukan Garuda Select season 2. Mereka sukses mencatatkan kemenangan terbesar selama menjalani pemusatan latihan di tanah Britania Raya.
Kemenangan itu didapatkan Garuda Select ketika bertanding melawan Burton Albion U-18 di bawah sinar matahari yang menaungi langit Birmingham. Permainan agresif yang ditunjukkan tim lawan tak lantas membuat Garuda Select gentar. Dika menjadi sosok yang terus menerus diperingatkan oleh Des Walker dari tepi lapangan.
Namun, Garuda Select tak mampu mencetak satu gol pun di babak pertama. Momentum kemenangan Garuda Select akhirnya tercipta di babak kedua setelah Arsa Ahmad membuka keunggulan 1-0 lewat sontekannya yang bersarang ke sudut kanan gawang Burton Albion. Skema serangan balik yang dipertontonkan Garuda Select kembali membuahkan hasil usai Alfriyanto Nico mencetak gol brilian, skor berubah 2-0.
Baca Juga: Dream Chasers Garuda Select Season 2 Eps 8 - Kemenangan Terbesar di Tanah Britania Raya
Rafli semakin menambah kedigdayaan Garuda Select atas Burton Albion lewat gol jarak jauhnya. Bola placing Rafli dengan mudah meluncur ke gawang kosong yang sudah ditinggalkan oleh kiper Burton Albion sehingga membuat Garuda Select memimpin 3-0.
Selang beberapa menit kemudian, Alfriyanto Nico mencetak brace dan menggenapkan kemenangan Garuda Select menjadi 4-0 atas Burton Albion. Ini menjadi terbesar Garuda Select selama menjalani beberapa uji coba di Inggris.
Episode 9
Episode kali ini menjadi momen kembalinya lima pemain Garuda Select Season I ke Inggris. Mereka adalah Bagus Kahfi, David Maulana, Brylian Aldama, Andre Oktaviansyah, dan Fajar Faturahman. Kemampuan apik mereka di musim pertama membuat lima anak muda itu mendapat kesempatan kedua menimba ilmu di negeri para bintang sepak bola dunia.
Kedatangan mereka dalam tim Garuda Select juga langsung bisa dirasakan. Kekuatan Garuda Select dalam menyerang dan bertahan juga semakin bertambah. Hal itu tampak dalam pertandingan melawan Cheltenham Town.
Baca Juga: Dream Chasers Garuda Select Season 2 Eps 9 - Kembalinya 5 Pemain Hebat
David Maulana hadir sebagai kapten tim yang sanggup memimpin. Bagus Kahfi juga menjadi momok bagi barisan pertahanan lawan dan berhasil menyumbangkan satu assist. Gelandang timnas U-19 Indonesia, Brylian Aldama, juga sukses mencetak satu gol lewat titik putih. Garuda Select berhasil menang meyakinkan dengan skor 3-1.
Episode 10
Episode kali ini berfokus pada cerita soal 5 pemain garuda Select angkatan pertama ke dalam skuat. Mereka adalah David Maulana, Bagus Kahfi, Brylian Aldama, Andre Oktaviansyah dan Fajar Faturahman.
Tantangan buat mereka bertambah setelah kembali ke Inggris, lantaran kelima pemain tersebut harus melakukan penyesuaian kembali ke dalam ritema permainan Garuda Select.
Pertandingan selanjutnya adalah melawan klub kasta keempat Liga Inggris, Swindon Town FC. Pada laga tersebut, Garuda Select tertinggal terlebih dulu 0-1 pada menit ke-25.
Baca Juga: Dream Chasers Garuda Select Season 2 Eps 10 - Bintang Lama yang Diajak Bersinar Lagi
Sebelum babak pertama berakhir, Garuda Select mampu berbalik unggul dengan kedudukan 2-1. Sayang, mereka malah hilang fokus di sepertiga babak kedua. Swindon Town FC melihat peluang itu dan mencetak dua gol tambahan yang bertahan hingga akhir laga. Garuda Select terpaksa mengakui keunggulan lawannya dengan skor 2-3.
Kekalahan membuat penat sebagian besar skuat. Pasca-laga, para pemain Garuda Select pun diajak untuk merayakan kebersamaan dengan bermain paintball.
Episode 11
Berlanjut ke episode selanjutnya, perjalanan Garuda Select bakal menemui pertandingan sebelum beranjak ke Italia, yakni melawan Walsall U-18. Fajar Faturachman dipercaya untuk menjadi kapten tim dalam laga melawan Walsall U-18. Ia dipercaya karena sudah memiliki pengalaman pada musim lalu.
Laga berjalan, Garuda Select harus tertinggal dua gol cepat dari Walsall U-18 di babak pertama. Di babak kedua, Dennis Wise memutuskan untuk mengubah formasi dari 4-3-3 menjadi 4-4-2. Hasilnya, tiga gol pembalik kedudukan berhasil dicetak oleh Arsa Ahmad untuk membuat skor akhir 3-2.
Baca Juga: Dream Chasers Garuda Select Season 2 Eps 11 - Kemenangan Dramatis Sebelum ke Italia
Kemenangan melawan Walsall U-18 menjadi sebuah modal untuk Garuda Select menjalani tur ke Italia. Di Italia, Garuda Select akan melakukan empat laga uji coba melawan Inter Milan U-17, Juventus U-17, Torino U-17, dan Como U-17.
Episode 12
Petualangan skuat Garuda Select berlanjut ke negara Pizza, Italia. Bertamu ke Italia, tentu Garuda Select dihadapkan tim-tim dengan gaya bermain yang cukup berbeda dengan di Inggris. Demi mencairkan suasana, tim pelatih Garuda Select mengajak anak asuhnya untuk berkeliling di Kota Milan.
Empat tim yakni Torino U-17, Juventus U-17, Inter Milan U-17, dan Como U-17 menjadi calon lawan Garuda Select selama satu bulan berada di Italia. Laga melawan Torino U-17 pun berlangsung. Bagus Kahfi pun menunjukkan kecerdikan di pertahanan lawan. Ia membuka keran gol Garuda Select lewat eksekusi penalti.
Di babak kedua, permainan Garuda Select semakin berkembang. Benar saja, David Maulana sukses menambah keunggulan Garuda Select menjadi 2-0 setelah memanfaatkan umpan tarik dari Bagus Kahfi.
Baca Juga: Dream Chasers Garuda Select Season 2 Eps 12 - Perjuangan di Italia Dimulai
Tak lama berselang, David Maulana memberikan umpan matang kepada Rafli Asrul yang sudah berlari ke area penalti Torino U-17. Rafli berhasil mengelabuhi kiper Torino U-17 yang harus meninggalkan sarangnya. Sontekan Rafli meluncur deras ke sudut kanan gawang Torino U-17 dan menutup kemenangan 3-0 Garuda Select.
Pertandingan pertama di Italia sukses dilalui dengan baik, proses adaptasi nan cepat dipertontonkan oleh para pemain Garuda Select.
Episode 13
Setelah laga perdana di Italia melawan Torino yang sukses ditutup dengan kemenangan 3-0, Garuda Select kini dihadapkan tim lain asal Turin, Juventus U-17.
Hari pertandingan melawan Juventus pun tiba. Garuda Select harus kehilangan Brylian Aldama yang tengah sakit. Akan tetapi ia masih bergabung dengan pemain lain di locker room.
Kick-off pun dimulai. Juventus U-17 langsung mendapatkan sepakan penalti di babak pertama. Pemain Juventus U-17 dengan nomor punggung 9 sukses mengeksekusi penalti untuk membuat skor 1-0 untuk Juventus.
Baca Juga: Dream Chasers Garuda Select Season 2 Eps 13 - Berjuang Demi Lambang Garuda
Garuda Select mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1 sebelum turun minum. Bagus Kahfi dengan sekali tenang melesatkan bola ke dalam gawang usai melewati satu pemain belakang.
Di babak kedua, Juventus mendapat hadiah penalti lagi. Kini pemain bernomor punggung 10, Hasa mengeksekusi penalti dengan baik untuk membawa Juve unggul lagi 2-1. Skor tersebut bertahan hingga akhir, Garida Select harus mengakui keunggulan Juventus U-17 1-2.
Episode 14
Bek Garuda Select, Kakang Rudianto, harus kembali ke Indonesia. Pemain Persib Bandung U-16 itu bersedih karena ayahnya yang bernama Abdul Kodir Jaelani meninggal dunia. Posisi Kakang yang sangat sentral di lini tengah harus digantikan perannya oleh Renaldi. Renaldi menjadi pemain yang paling banyak mendapatkan menit bermain oleh tim pelatih selama di Italia.
Perjalanan Garuda Select di Italia masih berlanjut. Persiapan matang dilakukan untuk melawan Inter Milan U-17. Kekalahan dari Juventus U-17 pada pekan sebelumnya menjadi sebuah pelajaran berharga. Bagus Kahfi dkk berjuang untuk tidak kalah lagi di Negeri Pizza.
Baca Juga: Dream Chasers Garuda Select Season 2 Eps 14 - Rasa Duka dan Laga Seru Lawan Inter Milan
Hari pertandingan melawan Inter Milan U-17 tiba. Direktur Teknik Garuda Select, Dennis Wise, dan pelatih kepala, Des Walker, memberikan intruksi di ruang ganti. Semangat para pemain pun terlihat sejak dimulainya babak pertama. Garuda Select terpaksa harus kemasukan terlebih dahulu, namun mereka tetap berjuang. Terbukti Bagus Kahfi dan Ferdiansyah mampu membawa Garuda Select mengembalikan kedudukan.
Cedera Ferdiansyah pada babak kedua menjadi petaka bagi Garuda Select. Garuda Select harus merasakan gol cepat dari Inter Milan U-17 saat babak kedua baru dimulai. Skor sama kuat menjadi 2-2. Konsentrasi pemain Garuda Select pudar. Inter Milan U-17 yang merupakan akademi terbaik di Italia mampu menciptakan gol ketiga. Laga berakhir untuk kemenangan Inter Milan U-17 dengan skor 3-2 atas Garuda Select.
Episode 15
Perjalanan Garuda Select di Italia memasuki pekan-pekan terakhir. Lawan terakhir yang akan dihadapi Garuda Select adalah Como U-17. Rafli Asrul dkk ingin mengakhiri perjalanan di Italia dengan kemenangan. Setelah sempat menelan dua kekalahan beruntun dari Juventus U-17 dan Inter Milan U-17, strategi berbeda malah dilakukan oleh Dennis Wise dan Des Walker. Tim pelatih Garuda Select itu melakukan perjudian untuk mengganti enam pemain yang belum diturunkan saat laga sebelumnya. Dennis Wise juga mengubah taktik dari 4-3-3 menjadi formasi diamond.
Jelang laga melawan Como U-17, Des Walker memberikan porsi latihan yang sangat berat kepada Bagus Kahfi, Renaldi, Brylian Aldama, dan tiga rekannya. Bagus Kahfi terlihat sampai kelelahan dan tidak kuat membuka mata setelah latihan berakhir. Sementara yang lain terus mempersiapkan taktik untuk menghadapi Como U-17.
Laga kontra Como U-17 akhirnya tiba. Pertandingan tersebut digelar sore hari. Seperti biasa di ruang ganti, Des Walker meminta pasukannya untuk tetap menguasai jalannya pertandingan. Dennis Wise juga berharap enam pemain yang baru bermain bisa menunjukan kemampuan terbaiknya.
Des Walker yang berada di pinggir lapangan terus memberikan arahan ke Garuda Select. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan Garuda Select tak lepas dari pengamatannya. Garuda Select bermain seperti tak lepas. Beberapa peluang yang didapatkan tak mampu menjebol gawang Como U-17 hingga babak pertama selesai tanpa gol.
Baca Juga: Dream Chasers Garuda Select Season 2 Eps 15 - Akhir Manis di Italia
Kritikan pedas disampaikan Dennis Wise di ruang ganti. Ia sangat kecewa karena permainan Garuda Select tidak berjalan sesuai strategi. Ia kesal karena anak-anak sudah berlatih bersama selama 3,5 bulan tetapi permainannya masih berantakan. Beberapa taktik baru dituangkan oleh Dennis Wise agar bisa berjalan dengan maksimal di babak kedua.
Belajar dari babak pertama, Garuda Select mencoba memahami apa yang ingin diterapkan Dennis Wise. Beberapa peluang pun datang tapi masih belum bisa mencetak gol ke gawang tim lawan. Usaha yang terus dilakukan Garuda Select akhirnya membuahkan hasil. Pergerakan Fernando Pamungkas mampu melewati beberapa pemain Como U-17 sebelum akhirnya memberikan umpan ke Nico. Dengan tenang, Nico berhasil mencetak gol dan menutup pertandingan untuk kemenangan Garuda Select.
Garuda Select akhirnya mampu mewujudkan keinginannya untuk mendapatkan kemenangan di hari-hari terakhir di Italia sebelum kembali ke Birmingham, Inggris. Perjalanan di Italia pun selesai. Mereka bersiap-siap untuk kembali ke Inggris. Perjuangan demi lambang garuda di dada juga terus berlanjut. Pelajaran penting dipetik dari Italia.
Episode 16
Tiba di Inggris setalah satu bulan tur Italia membuat para pemain Garuda Select mencoba menikmati kerinduan suasana Kota Birmingham. Berapa pemain Garuda Select juga menyempatkan kuliner di salah satu tempat makan khas Indonesia yang jaraknya dekat dengan tempat penginapan.
Usai melepas rindu, Des Walker dan Dennis Wise kembali menyiapkan tim untuk melakoni laga selanjutnya melawan QPR U-18. Tim pelatih selalu menekankan bahwa yang lawan yang dihadapi pekan ini lebih kuat dan cerdik dari sebelumnya. Garuda Select juga dihadapkan dengan pemain-pemain QPR U-18 yang posturnya lebih unggul. QPR U-18 juga dipercaya akan membalas dendam setelah pada musim lalu kalah 0-4 dari Garuda Select season 1.
Baca Juga: Dream Chasers Garuda Select Season 2 Eps 16 - Ujian Mental Kembali ke Inggris
Benar saja, QPR U-18 mampu menunjukan permainan terbaiknya ketika pertandingan tiba. Mereka mampu menutup jalannya babak pertama dengan keunggulan 6-1 atas Garuda Select. Dennis Wise dan Des Walker kaget dengan permainan anak-anak asuhnya. Berbagai macam pesan dan masukan diutarakan oleh keduanya agar ada perubahan di babak selanjutnya.
Pada babak kedua permainan Garuda Select lebih agresif. Bagus Kahfi mencetak empat gol secara beruntun dan mengubah kedudukan menjadi 6-5. amun, kelengahan masih terjadi di sektor pertahanan Garuda Select meski tim pelatih telah melakukan pergantian dengan memasukkan bek muda Persib, Kakang Rudianto. QPR U-18 mampu mencuri dua gol sehingga menutup pertandingan dengan skor 8-5.
Episode 17
Pelajaran berharga dipetik para pemain Garuda Select usai kalah dari QPR U-18. Dennis Wise dan Des Walker langsung memberikan arahan ke anak-anak asuhnya agar lebih kuat. Beberapa kesalahan langsung dibahas oleh dua sosok asal Inggris tersebut. Analisis pertandingan-pertandingan sebelumnya juga menjadi bekal pelajaran untuk Rafli Asrul dkk.
Dennis Wise mengajak pemain untuk menonton video untuk 30 menit awal. Dalam menonton video pertandingan, pemain-pemain diberi tahu kesalahan apa yang mereka lakukan. Selain memberitahu di mana letak kesalahan, tim pelatih juga memberitahu bagian positif yang telah dilakukan pemain. Sesi kelas itu tidak hanya menunjukkan suasana tegang, sesekali canda tawa pecah saat Des Walker menjelaskan analisisnya dari video yang diputar. Tak lama dari suasana canda tawa itu, Dennis Wise menutup sesi kelas untuk bersiap ke pertandingan berikutnya.
Kali ini, lawan Garuda Select adalah Sheffield United U-18, di mana sang pelatih, Derek Geary pernah bermain bersama Des Walker saat membela Sheffield Wednesday. Pertandingan dimulai dalam cuaca yang bagus, setelah 36 jam cuaca buruk dan membuat pertandingan berpotensi dibatalkan. Pemain dari kedua tim memasuki lapangan pertandingan.
Baca Juga: Dream Chasers Garuda Select Season 2 Eps 17 - Kembali Lebih Kuat
Beberapa peluang emas para pemain Garuda Select lahir, tetapi belum membuahkan gol hingga babak pertama selesai. Terjadi insiden di lapangan, Brylian dan kapten Sheffield United, Maguaire harus keluar lapangan karena kartu merah pada babak kedua. Garuda Select melakukan pergantian pemain, Ferdi dan Bram keluar, Nando dan Renaldi masuk. Setelah melakukan pergantian, Garuda Select kebobolan melalui pergerakan Andre Brookes yang membawa bola.
Kedudukan menjadi 1-0 untuk keunggulan Sheffiedl United. Respon diberikan oleh Garuda Select, gol dicetak melalui kakai Bagus Kahfi. Gol Bagus Kahfi membuat kedudukan imbang 1-1. Garuda Select berhasil menggandakan gol melalui Rafli yang menyambar bola liar di depan gawang.
Kedudukan pun menjadi 2-1 untuk keunggulan Garuda Select. Namu Sheffield United mampu menyamakan kedudukan melalui Carrero. Kemudian Sheffield United mencetak gol ketiga enam menit menjelang laga selesai. Kedudukan 3-2 untuk keunggulan Sheffield United. Skor 3-2 untuk keunggulan Sheffield United bertahan hingga peluit akhir.
Episode 18
Jalannya episode 18 dibuka dengan kembali salah satu pemain Garuda Select yang baru pulih dari cedera yakni Andre Oktaviansyah. mengalami cedera parah ketika menjalani pelatihan Garuda Select tahun lalu. Andre mendapatkan cedera meniskus pada lututnya saat melawan Blackburn U-18 pertengahan 2019. Andre pun terpaksa berisitirahat selama hampir setahun dan melewatkan banyak pertandingan.
Selain itu, episode ini juga menceritakan tentang para pemain Garuda Select yang mendapatkan lisensi kepelatihan dari Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA). Dalam pelatihan tersebut, mereka diajak untuk melihat sepak bola dari perspektif yang lain. Brylian Aldama dkk belajar banyak hal tentang cara menjadi pelatih. Tak hanya secara teori, mereka juga diajak mempraktekkan pengetahuan tentang bagaimana melatih sepak bola.
Perjalanan Bagus Kahfi dkk berlanjut. Kali ini mereka akan menghadapi Huddersfield U-18. Laga ini cukup berat karena dalam dua pertandingan sebelumnya Garuda Select menelan kekalahan. Mental bermain Garuda Select pun diuji kembali.
Baca Juga: Dream Chasers Garuda Select Season 2 Eps 18 - Menanti Kembalinya Sang Kobra
Di babak pertama, para pemain Garuda Select bermain dengan sangat indah. Bagus Kahfi membuka keunggulan lewat pergerakannya yang berhasil mengelabui tiga pemain Huddersfield. Setelah melakukan dua sentuhan, Bagus memutar badannya dan melepaskan tendangan yang tak mampu dibendung kiper lawan. Gol itu bahkan disebut Des Walker sebagai gol kelas dunia. Satu gol Bagus Kahfi mengantarkan Garuda Select unggul hingga akhir babak pertama.
Di babak kedua, Bagus Kahfi kembali menjadi bintang dengan mencetak gol tambahan. Saudara kembar Bagas Kaffa itu melepaskan tembakan dari sisi kanan ke arah tiang jauh yang tak mampu dijangkau kiper Huddersfield. Selanjutnya, kemenangan Garuda Select semakin lengkap setelah David Maulana mencetak gol ketiga lewat skema tendangan bebas. Kemenangan ini adalah kemenangan indah yang pantas didapatkan para pemain muda tersebut.
Episode 19
Dalam episode ini, gelandang Garuda Select Brylian Aldama menceritakan momen sedih saat membela timnas U-16 Indonesia. Di saat mengikuti pemusatan latihan tim Garuda Asia, Brylian Aldama harus menghadapi kenyataan sang ibunda meninggal dunia.
Keluarga sengaja menutupi kondisi ibunda Brylian yang sejatinya sudah masuk ruang ICU beberapa hari sebelumnya. Ini dilakukan supaya Brylian tetap fokus menjalankan tugas negara bersama timnas U-16 Indonesia. Yang lebih menyedihkan lagi, sang ibunda meninggal tak lama setelah Brylian Aldama membacakan Surat Yasin sebanyak satu kali.
Dari timnas, Brylian kemudian mendapatkan kesempatan bergabung dengan Garuda Select selama dua season berturut-turut. Pada season kedua, Brylian mendapatkan kejutan setelah sang ayah berkunjung ke Birmingham. Bersama dengan kakak dan adik kandung Bry, mereka datang membawa rawon, makanan khas Surabaya.
Baca Juga: Dream Chasers Garuda Select Season 2 Eps 19 - Kejutan untuk Brylian Aldama
Di episode 19, Garuda Select bertarung melawan Preston North End U-18. Permainan menyerang yang ditunjukkan para pemain Garuda Select sempat berbuah petaka setelah tendangan keras pemain lawan membobol gawang Risky Sudirman, sehingga mereka tertinggal 0-1.
Kesabaran anak-anak Indonesia untuk menyamakan kedudukan membuahkan hasil. Mereka sukses mencetak gol penyeimbang dan menutup babak pertama dengan skor 1-1. Evaluasi pun diberikan Des Walker dan Dennis Wise di jeda babak pertama.
Pada babak kedua, permainan Garuda Select mulai membaik. Bagus Kahfi dkk sukses membalikkan kedudukan dan mengubah skor menjadi 3-1 hingga pertandingan usai. Des Walker pun memuji permainan anak asuhnya yang mulai berkembang dari laga sebelumnya. Ia melihat semuanya berjalan sesuai rencana.
Episode 20
Musibah besar menimpa top scorer Garuda Select season 2, Amiruddin Bagus Kahfi. Penyerang timnas U-19 Indonesia itu mengalami cedera karena salah tumpuan dalam pendaratan setelah duel udara dengan pemain bertahan Reading U-18.
Sebelum menuju pertandingan, episode kali ini kembali menyuguhkan kejutan untuk Brylian Aldama. Gelandang asal Surabaya itu menandatangani kontrak dengan agensi pemain, Forza Sports, yang menaungi pemain ternama seperti David Neres dan Lassina Traore. Ini menjadi kesempatan emas bagi Brylian untuk mewujudkan mimpinya bermain di Eropa khususnya Chelsea.
Pada episode 20, Garuda Select lagi-lagi dipertemukan dengan tim kuat dengan materi pemain-pemain jangkung. Permainan apik dipertontonkan Brylian Aldama dkk sepanjang babak pertama. Mereka sukses mencuri dua gol lewat aksi Bagus Kahfi.
Namun petaka itu muncul pada pengujung babak pertama, Bagus Kahfi mengerang kesakitan setelah berduel udara dengan pemain bertahan Reading U-18, Stickland. Ia tampak salah dalam melakukan tumpuan ketika akan mendarat. Bagus Kahfi pun harus ditandu ke luar lapangan untuk mendapatkan perawatan dari tim medis.
Baca Juga: Dream Chasers Garuda Select Season 2 Eps 20 - Musibah untuk Bagus Kahfi
Posisinya lantas digantikan oleh Arsa. Akan tetapi, cedera yang dialami Bagus Kahfi terlanjur membuat mental pemain Garuda Select down. Hingga akhirnya tim lawan mampu menceploskan dua gol lewat skema tendangan penjuru. Skor imbang 2-2 pun menutup laga antara Garuda Select dan Reading U-18.
Dennis Wise pun tak bisa menutupi rasa kecewa setelah timnya yang sudah unggul harus kecolongan dua gol. Menurutnya, permainan Garuda Select berubah ketika Bagus Kahfi mengalami cedera. Hal tersebut juga dirasakan oleh gelandang Garuda Select, Rafli Asrul, yang mengakui jika ia merasa frustasi ketika melihat Bagus Kahfi cedera. Setibanya di tempat mereka menginap, dukungan lantas diberikan oleh para pemain Garuda Select kepada Bagus Kahfi yang kaki kirinya tampak dibalut perban.
Episode 21
Rasa simpati tinggi ditunjukkan oleh pemain Garuda Select kepada Bagus Kahfi yang baru saja menjalani operasi. Bagus Kahfi dinyatakan mengalami cedera patah tulang fibula dan ligamen bergeser. Dengan cederanya Bagus Kahfi, artinya ini menjadi babak baru bagi lini depan Garuda Select.
Tim pelatih Garuda Select harus mencari pengganti sepadan di lini depan Garuda Select. Dennis Wise dan Des Walker pun memberikan porsi latihan lebih kepada Arsa Ahmad dan Alfriyanto Nico yang ditunjuk untuk menggantikan peran Bagus Kahfi sebagai juru gedor Garuda Select.
Baca Juga: Dream Chasers Garuda Select Season 2 Eps 21 - Menemukan Pemain Pengganti
Ujian pertama sukses dijalani dengan baik, Nico mampu menunjukkan penampilan agresif ketika Garuda Select menghadapi Bournemouth U-18. Berkat sumbangsihnya, Garuda Select memimpin dua gol atas Bournemouth U-18 pada babak pertama.
Pada babak kedua, Des Walker memberikan kesempatan kepada Arsa untuk bermain menggantikan Nico. Sayang kehadirannya belum mampu memberikan dampak besar di lini serang Garuda Select. Skor tetap bertahan 2-0 hingga wasit meniup peluit akhir.
Episode 22
Perjalanan Garuda Select season 2 belum selesai. Namun, ini harus diakhiri lebih cepat karena pandemi Covid-19 yang memaksa seluruh aktivitas terhenti. Termasuk agenda latihan dan uji coba Garuda Select selama di Inggris.
Sebelum resmi pulang ke Indonesia, para pemain Garuda Select sempat mengadakan uji tanding internal. Momen tersebut diulas pada episode 22. Para talenta muda Indonesia itu dibagi menjadi dua kelompok yang saling diadu dalam gim 2x45 menit.
Kendati hanya melawan rekan sendiri, pertandingan pun berjalan sangat ketat. Kedua tim saling berbalas gol dan beberapa pemain juga mendapat sorotan dari tim pelatih. Laga pun berakhir dengan kedudukan imbang 3-3.
Baca Juga: Dream Chasers Garuda Select Season 2 Eps 22 - Berakhir Lebih Cepat
Akibat pandemi Covid-19, Garuda Select melewatkan empat pertandingan pada Maret dan April 2020 antara lain melawan Blackburn Rovers U-18, Leicester City U-18, Arsenal U-18, dan Manchester City U-18.
Situasi yang semakin berbahaya membuat tim pelatih harus mengambil keputusan berat. Dennis Wise menilai bahwa tidak ada gunanya para pemain muda itu tetap berlatih tanpa ada tujuan yang ingin dicapai. Oleh sebab itu, pelatih Garuda Select merasa bahwa ini adalah saat bagi Bramdani dkk untuk pulang ke Indonesia.
Pengalaman berharga telah didapatkan oleh para pemain Garuda Select season 2 selama di Inggris dan Italia. Saat perpisahan, Des Walker berpesan kepada para pemain Garuda Select untuk tidak melupakan pelajaran yang didapatkan selama di Eropa.
Penutup
Garuda Select season 2 telah berakhir, mereka telah menghadapi tim-tim besar di Inggris dan Italia. Setelah ini, PSSI dan Mola TV berencana untuk kembali mengadakan Garuda Select pada season 3. Des Walker telah menyampaikan bahwa tidak menutup kemungkinan sebagian dari alumni season 2 akan dipanggil kembali pada season 3 nanti.
Saat ini, masih ada tiga pemain Garuda Select yang tertahan di Inggris. Mereka adalah Brylian Aldama, David Maulana, dan Bagus Kahfi. Brylian Aldama masih memiliki kepentingan mengurus masa depannya untuk berkarier di Eropa. Gelandang Persebaya Surabaya itu terikat kontrak dengan agensi pemain Forza Sports.
Sedangkan Bagus Kahfi masih dalam masa pemulihan cedera. Tim dokter di Inggris memprediksi bomber andalan timnas U-19 Indonesia itu baru akan pulih dalam delapan bulan ke depan.
Sementara David Maulana terpaksa bertahan di Inggris setelah tak mendapatkan izin untuk terbang ke Indonesia. Pemain muda Barito Putera itu sempat demam saat hendak terbang ke Indonesia. Walhasil, ia harus bertahan selama sepekan di Inggris yang tak lama kemudian pemerintah setempat menetapkan status lockdown. David pun memanfaatkan waktu di Inggris untuk berlatih mandiri sembari mendampingi Bagus Kahfi dalam pemulihan cedera.